Desa Wisata Terus Dikembangkan

Semarang, Jateng - Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata hingga kini terus mendorong daerah-daerah yang memiliki potensi wisata untuk terus mengembangkan desa-desa wisata.

Selain menjadi destinasi wisata bagi wisatawan dalam dan luar negeri, desa-desa wisata yang berhasil dikembangkan membawa dampak perekonomian bagi masyarakat setempat.

"Banyak potensi di desa-desa yang bisa dikembangkan menjadi pariwisata, selain lokasi pedesaan, kesenian tradisional, kuliner, suvenir juga menjadi daya tarik bagi wisatawan," ujar Direktur Pemberdayaan Masyarakat Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Bakri, Kamis (28/7) di Hotel Novotel Semarang, Jawa Tengah, di sela-sela Bimbingan Teknis Pengamanan di Destinasi Pariwisata.

Menurut Bakri, sejak dimulai tahun 2009, hingga saat ini jumlah desa wisata yang mendapat bantuan dana dan pendampingan dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) terus meningkat mencapai ratusan desa.

Pada tahun 2009, bantuan dana sebesar Rp 4 miliar dikucurkan Kemenbudpar untuk 104 desa , tahun 2010 bantuan dana sebesar Rp 30 miliar untuk 200 desa, dan 2011 direncanankan 569 desa yang akan menerima bantuan sebesar Rp 70 miliar. Masing-masing desa wisata menerima bantuan sebesar Rp 65-70 juta, beserta seorang konsultan pariwisata.

"Pada tahun 2012 rencananya ada 900 desa di Tanah Air yang akan mendapat bantuan senilai total Rp 120 miliar," ujarnya.

Pada awalnya, menurut Bakri, program pengembangan desa dilakukan di daerah yang sudah sering dikunjungi wisatawan seperti Bali, Lombok, dan sejumlah daerah di Jawa. Namun sejak 2010 pengembangan desa wisata diperluas ke daerah-daerah lain.

Bahkan di Jawa Tengah, ada 51 desa yang kini dikembangkan menjadi desa wisata. Di beberapa tempat desa wisata sudah berjalan dan dikunjungi wisatawan seperti di kawasan Candi Borobodur Yogyakarta dan Dieng (Banjar negara). Bakri juga mencontohkan sejumlah desa wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta yang sudah eksis seperti Desa Pentingsari (Sleman), Desa Kebon Agung (Bantul).

Sementara itu dalam Bintek Pengamanan Destinasi Pariwisata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jateng, Prasetyo Aribowo, sistem pengamanatan sangat penting agar semua aktivitas di destinasi pariwisata terlindungi dari ancaman dan gangguan, guna terciptanya keamanan dan kenyamanan.

Acara bintek pengamanan di destinasi pariwisata diikuti sejumlah dinas yang membidangi pariwisata dari daerah-daerah tujuan wisata di Jateng, manager security hotel di daerah tujuan wisata, serta peng elola restoran dan taman wisata, mendengarkan penjelasan dari kepolisian dan PT Sucofindo.

-

Arsip Blog

Recent Posts