FSS 2011 Usung Anomali Kebudayaan

Surabaya, Jatim - Festival Seni Surabaya (FSS) 2011 diluncurkan tiga bulan lebih awal dengan tujuan mengingatkan masyarakat lebih dini tentang event internasional ini.

Ditemui pada acara launcing FSS 2011 yang digelar di Taman Bungkul Surabaya, Jawa Timur, Rabu (27/7/2011), Ketua Umum FSS 2011 Basuki Babussalam mengatakan, biasanya kegiatan ini dimasukkan pada rangkaian acara hari jadi Kota Surabaya pada akhir Mei. Namun untuk tahun ini, FSS digelar menjelang akhir tahun, yakni pada 29 Oktober - 9 November 2011 di di Taman Budaya Cak Durasim.

Sejak launching hingga pelaksanaan nanti, akan digelar serangkaian acara pra-FSS. “Sebenarnya hal ini sudah tradisi dalam FSS, agenda pra-FSS ini yang justru mewarnai iklim kesenian di Surabaya, karena seniman yang tidak tertampung saat FSS, biasa tampil pada Pra FSS,” katanya.

Dalam launching tersebut, panitia menampilkan performance art, pertunjukan musik, dan orasi kebudayaan oleh seniman asli Surabaya di antaranya Tjuk Sukiadi dan Wiek Herwiyatmo.

FSS 2011 memilih tema 'Anomali Kebudayaan', mengacu pada persoalan yang mendera bangsa ini lebih diawali oleh situasi alam yang tidak menentu. Anomali tidak hanya terjadi pada konteks cuaca, Anomali ternyata juga terjadi pada konteks sistem sosial, pemerintahan, bahkan kebudayaan.

“Harapan kami, tema kali ini dapat merangsang seniman untuk menafsirkan anomali ke dalam konteks kebudayaan kemudian mengekspresikannya dalam sebuah karya seni,” ujar Basuki.

Direktur Program FSS, Rahmat Giryadi menambahkan, Selain mendatangkan ratusan seniman lokal, FSS juga akan dihadiri puluhan seniman dari negara lain seperti Belanda, Singapura, Australia, dan Belgia.

“Yang baru di FSS tahun ini, akan digelar Student Show yang menampilkan pertunjukan seni dari seniman-seniman sekolah tingkat SMU se-Jatim,” jelasnya.

-

Arsip Blog

Recent Posts