Kunjungan ke Bromo Meningkat

Probolinggo, Jatim - Kunjungan wisatawan ke Taman Nasional Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, mulai meningkat meskipun kondisi alam di wilayah tersebut belum pulih pascaerupsi. Wisatawan yang datang tidak hanya berasal dari daerah di sekitar Bromo, tetapi juga dari luar negeri.

Lia, karyawan di Hotel Lava View, menuturkan, kunjungan wisatawan terasa meningkat sejak dimulainya libur sekolah. "Dari kondisi sepi, lalu jumlah kamar yang dipesan bisa naik jadi 75 persen. Akhir minggu ini semua kamar malah habis dipesan," ujarnya, Minggu (10/7/2011).

Wisatawan tetap berdatangan meskipun sisa pasir dan abu akibat erupsi yang terjadi sejak November 2010 hingga Maret 2011 lalu masih menumpuk di kawasan tersebut. Wisatawan juga tampak antusias mendaki hingga ke mulut kawah Bromo meskipun anak tangga menuju puncak saat ini masih tertutup pasir.

Paul, wisatawan asal Perancis yang datang bersama keluarganya, menuturkan, ia menikmati perjalanan naik ke mulut kawah Bromo meski untuk itu ia harus berjuang menembus badai debu dan pasir. "Semula kami mau naik ke Gunung Semeru, tapi ternyata pendakian ditutup. Akhirnya kami ke sini, memang cukup berdebu, tapi kami menikmati," ujarnya.

Nur Sidik, polisi hutan yang bertugas di pintu masuk kawasan wisata Bromo, menuturkan, dalam satu hari jumlah wisatawan domestik yang berkunjung bisa mencapai 300 orang. "Wisatawan asing bisa mencapai 30 orang. Kalau akhir pekan, jumlah wisatawan meningkat hingga dua kali lipat," ujar Sidik.

Menurut dia, saat ini kondisi di sekitar kawasan Bromo memang belum benar-benar pulih. Namun, kawasan ini sudah aman untuk dikunjungi wisatawan. Abu dan pasir yang menutupi jalan terus dibersihkan.

Sugeng, salah seorang pemandu kuda untuk wisatawan, menuturkan, saat erupsi, warga dilarang mendekati kawah Bromo. Wisatawan tidak berani datang sehingga penghasilannya menurun drastis. Namun, sejak satu bulan terakhir, wisatawan mulai berdatangan. Dalam satu hari ia bisa menyewakan kudanya kepada dua hinga tiga wisatawan yang hendak mendaki ke mulut kawah Bromo. "Akhir pekan wisatawan mulai ramai, tapi memang belum pulih seperti saat sebelum erupsi," tuturnya.

Menurut dia, selama bulan terakhir warga di sejumlah desa yang berada di sekitar Bromo mulai bergotong royong membersihkan pasir dan sisa abu yang menutup jalan dan tangga menuju mulut kawah Bromo. "Gotong royong itu diadakan seminggu dua kali, setiap hari Senin dan Kamis secara bergantian. Pasir yang menutupi tangga itu mulai dibersihkan, tapi memang tidak bisa langsung bersih karena tebal pasir bisa lebih dari 1 meter," ujarnya.

-

Arsip Blog

Recent Posts