Meriah, Kirab Budaya Kabupaten Semarang

Tengaran, Jateng - Kirab Budaya Kabupaten Semarang yang tahun ini dipusatkan di Lapangan Desa Regunung, Kecamatan Tengaran berlangsung meriah. Kegiatan tahunan yang kali ini merupakan edisi kelima itu juga dihadiri Bupati Semarang dokter H Mundjirin ES SpOG.

Ribuan orang berkumbul di lapangan tersebut untuk menyaksikan ataraksi seni dan budaya yang ditampilkan. Bukan itu saja, disepanjang jalan yang dialui kirab yaitu di desa tersebut, masyarakat juga antusias untuk menyaksikan di depan rumahnya masing-masing.

Bukan hanya warga sekitar, beberapa warga dari dari kecamatan lain di Kabupaten Semarang dan Salatiga tak ketinggalan menyaksikan unjuk kebolehan potensi kesenian di daerah-daerah se-Kabupaten Semarang itu.

Kirab diikuti grup kesenian-kesenian dan kebudayaan di antaranya pecinta benda cagar budaya seperti pusaka Tosan Aji se-Kabupaten Semarang. Bahkan cara merawat pusaka itu juga diperagakan dalam kegiatan tersebut.

"Yang istimewa dari kegiatan ini kita bisa meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa. Kami di sini bisa berkumpul meski dari berbgai macam latar belakang baik agama maupun sosial. Jadi pemerintah mendukung sepenuhnya kegiatan ini. Tahun depan acara seperti ini akan dibarengkan dengan hari Jadi Kabupten Semarang," kata Bupati Semarang saat memberi sambutan.

Seperti diketahui, lanjtut Mundjirin, di Kabupaten Semarang terdiri atas multikultural. Jika itu semua dipadukan akan mendapatkan satu kekuatan yang dahsyat. Bupati sendiri ikut kirap dengan menunggang kuda. Dia memerankan sebagai Adipati Pandanaran pertama yang merupakan cikal bakal Kabuaten Semarang.

Kadinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Kebudayaan Kabupaten Semarang Agus Purwoko didampingi Kabid Kebudayaan Sujendro menambahkan, antusiasme masyarakat cukup tinggi untuk mengikuti acara ini. Kali ini jumlah yang berpartisipasi sekitar 40 kelompok kesenian, budaya, dan pecinta Tosan Aji.

Kelompok-kelompok lain belum bisa terakomodasi karena keterbatasan waktu. Nafas dari acara ini sebenarnya berawal dari kirap pusaka. Namun belakang berkembang lebih luas menjadi kirab budaya.

"Pemerntah memberi perhatian terhadap kebudayaan di Kabupaten Semarang ini. Di antaranya dengan memberi anggaran khusus dan mengakomodasi para kelompok kesenian dan budaya di daerah ini yang memang potensinya besar. Tahun depan kami harapkan

peserta lebih banyak dengan acara yang lebih meriah," kata Agus.

-

Arsip Blog

Recent Posts