Medang, Sumut – Sekitar dua ribu massa dari kalangan pelajar, OKP, majelis taklim, nelayan, pegawai Pelindo I dan satu pleton masukan marinir, mengikuti pawai budaya dalam memeriahkan ulang tahun ke-40 Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI), Kamis (21/7).
Pawai menempuh jarak sekitar 5 Kilometer yang dimulai dari Jalan Pelabuhan II Simpang Kampung Salam itu dilepas oleh Plt Gubernur Sumatera Utara.
Didahului dengan arak-arakan balai raksasa yang dihiasi bendera, puluhan telur angsa dan 100 Kg pulut kuning serta tepak sirih raksara yang yang menggambarkan bahwa Melayu sebagai komunitas masyarakat yang bermukim di tanah Deli memiliki kesantunan.
Dalam sambutannya Plt Gubsu Ir Gatot Pudjo Nugroho mengajak masyarakat melayu untuk menjadikan momentum 40 tahun usia Mabmi ini, untuk kembali memberikan kontribusi dalam membangun Sumatera Utara, khususnya di wilayah utara Kota Medan.
Gatot mengingatkan, era globalisasi yang kini sedang dijalani harus didukung dengan kemampuan sumber daya manusia yang tangguh. "Keberadaan MABMI sebagai komponen masyarakat yang memiliki budaya yang tinggi mampu memberikan kontribusi dalam membangun daerah ini", ujar Gatot.
Diakuinya, masing-masing daerah memiliki daya saing di era global saat ini. Karena itu ia mengajak komunitas masyarakat Melayu yang kini masih dipimpin Datuk Sri Lelawangsa H Syamsul Arifin tersebut untuk memiliki daya saing ke dunia internasional.
Sehingga Sumatera Utara yang memilki berbagai keunggulan tetap mendapat perhitungan di tingkat internasional. Ketua PC MABMI Medan Belawan H Irfan Hamidi yang memprakarsaia pawai mengatakan, kegiatan yang mendapat dukungan dari Pelindo I tersebut juga sebagai penyambutan bulan suci Ramadhan.
Puncak kegiatan ini akan dilangsungkan zikir dan tabligh akbar serta pemberian bingkisan kepada kaum dhuafa yang berlangsung di halaman Masjid Salam Jalan Pelabuhan II, Sabtu (23/7) mendatang.
Turut hadir Walikota Medan Rahudman Harahap, Direktur Umum dan Personalia Pelindo I Pasoroan Herman Hajiannya, Ketua PD MABMI Kota Medan Shafwan Khayat, Camat Medan Belawan Andi Syukur Harahap dan sejumlah pengetua adat Melayu.
Sumber: http://www.analisadaily.com
