Ramadhan di Malaysia dan Singapura

Lampung - Datangnya bulan suci Ramadhan 1432 Hijriah membuat seluruh umat muslim di seluruh dunia menyambut gembira. Di Singapura yang sebagian penduduknya beretnis melayu juga menyambut Ramadan dengan meriah.

Di antaranya, kawasan Geylang Serai yang dikenal dengan Kampung Melayu. Di sana didirikan ratusan tenda untuk berjualan khusus bulan Ramadhan. Ucapan selamat puasa dan Idul Fitri pun terpampang pada berbagai spanduk. Pasar Geylang dikenal sebagai pusat berkumpulnya orang melayu dan Indonesia.

Pasar ini menjual beragam buah-buahan, seperti durian, rambutan, kelengkeng, dan duku. Berbagai makanan juga dijual di sini. Mulai dari masakan khas melayu, nasi lemak hingga berbagai masakan Indonesia seperti soto ayam, sate, mi bakso dan lainnya. Tersedia juga gorengan singkong, ubi, dan pisang.

Saya sempat mencoba gorengan cempedak yang belum pernah saya rasakan sebelumnya. Satu lagi menu khas Malaysia yang nikmat sekali yaitu Tulang merah. Kaki kambing yang disayur merah dan pedas ini sangat menggugah selera. Tempat ini akan menjadi pusat bazar yang menjual juadah (kue) sebagai menu berbuka.

Menurut penduduk sekitar, kawasan Geylang ramai mulai jam empat sore. Sebagai catatan waktu buka puasa di Singapura adalah pukul 19.30 waktu setempat. Kawasan Geylang memang dikenal sebagai kawasan yang menyediakan makanan halal. Tempat ini bisa dicapai dengan bus nomor 7 atau sekitar 30 menit dari Lucky Plaza.

Untuk melihat suasana menyambut Ramadan di Malaysia, saya menuju Johor Baru dengan menggunakan bus dari Singapura. Saya berangkat dari rumah sekitar jam empat sore, Minggu (31/7) menuju stasiun. Setelah membeli tiket saya menaiki bus ke daerah Woodland.

Di sini saya harus melalui pemeriksaan imigrasi ke luar dari Singapura dan kemudian masuk ke Malaysia. Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan menggunakan bus menuju terminal Johor. Tujuan utama saya adalah mencoba berbagai masakan khas daerah ini dan melihat pasar tradisional di Malaysia jelang puasa.

Saya mulai perjalanan ini dengan memasuki foodcourt yang dalam bahasa melayu adalah medan selera. Saya mengelilingi medan selera ini. Terlihat ada restoran Padang, Jawa, Thailand, dan tentu saja Malaysia. Saya berhenti di restoran yang menjual masakan khas Malaysia.

Di sini dijual berbagai sayuran tumis dan sayus ikan bilis. Yang menarik, disediakan berbagai jenis sambal termasuk sambal terasi dan tempoyak. Untuk lalapan disediakan daun singkong rebus.

Selama bulan puasa, medan selera mulai dibuka jam 15.00 WIB hingga malam. Setelah puas mengisi perut, saya mulai menyusuri pasar tradisional di Johor. Pasar ini sangat lengkap menjual bebagai sayuran daging dan ikan.

Menyambut sahur pertama, seperti halnya di Indonesia pasar ini penuh. Saya melihat banyak dijual cendol, cincau, timun suri, dan khas Ramadan lainnya. Harga makanan di sini jauh lebih murah bila dibandingkan dengan di Singapura. Yang pasti saya melihat aura bahagia menyambut Ramadhan dan Idul Fitri di Malaysia dan Singapura.

-

Arsip Blog

Recent Posts