Tari Sigale-gale akan Tampil di Istana Negara

Medan, Sumut - Sebanyak 52 siswa dari Yayasan Soposurung (Yasop) Balige akan menampilkan Tari Sigale-gale asal Sumatera Utara di Istana Negara pada Perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus mendatang. Hal tersebut dikemukakan Letjend TNI (Purn) TB Silalahi di Medan, Rabu (10/8).

"Sebagaimana biasanya, pada saat menjelang Acara Penurunan Bendera di sore hari tanggal 17 Agustus selalu ditampilkan aneka seni budaya daerah. Kali ini Sumatera Utara mendapat kesempatan menampilkan Tari Sigale-gale yang akan membawakan kisah seorang Polisi yang jujur," ungkap TB Silalahi, didampingi Dadim 0201/BS Letkol Inf Donni Hutabarat.

Sebelumnya, pada saat acara pengukuhan siswa Yasop Juli lalu, tarian ini ditampilkan dan mendapat aplaus yang sangat meriah dari para undangan. Dalam kesempatan tersebut TB Silalahi langsung menjanjikan akan membawa tarian itu tampil pada Perayaan HUT RI Agustus mendatang. Dan setelah videonya disaksikan Presiden SBY, ternyata dianggap sangat menarik untuk ditampilkan pada kesempatan HUT RI ke-66 nanti.

"Kita sangat berterima kasih atas perhatian Presiden memberi kesempatan bagi salah satu kreasi Seni Budaya Batak dari Sumut untuk tampil di acara yang akan disaksikan tidak saja Bangsa Indonesia tetapi juga para undangan dari berbagai negara lain itu," ujar Pembina TB Silalahi Center dan Yasop itu.

Ditambahkannya, pihaknya juga berterima kasih karena Plt Gubsu Gatot Pudjonugroho yang akan membiayai keberangkatan anak-anak Yasop dengan pelatih Rismon Sirait dari Sanggar Seni Budaya Lusido dari Ajibata. Begitu juga ucapan terimakasih disampaikannya kepada Kapoldasu Irjen Wisjnu Amat Sastro yang mengajukan diri untuk memimpin rombongan yang akan berangkat Sabtu mendatang ke Jakarta.

Seni Dinamis
Dipaparkan TB Silalahi, Tari Sigale-gale merupakan tarian daerah yang sudah dikenal masyarakat dan menjadi bagian dari karya Seni Budaya Batak. Tarian ini menceritakan tentang seorang raja yang mempunyai anak tunggal yang sangat disayanginya.Sang raja sangat mengharapkan anaknya kelak akan menjadi Raja yang bijaksana.Namun apa mau dikata, anaknya mendadak jatuh sakit dan meninggal dunia. Sang Raja sangat sedih karena kehilangan anak semata wayangnya. Demi mengobati rasa rindunya sang Raja mencari tukang kayu yang paling handal untuk membuat patung kayu yang menyerupai anaknya. Tapi tentu saja kayu tersebut tidak dapat bergerak seperti anaknya yang sangat lincah.Sang Raja lalu meminta para dukun untuk menggerakan patung tersebut dan memanggil roh anaknya untuk masuk ke dalam patung kayu itu.

"Dan karena seni itu dinamis, tidak mati, maka kita tidak harus dibatasi oleh nilai atau sejarahnya," ujar TB Silalahi.

Sehingga, katanya, tarian ini justru dapat digunakan sebagai penyampai pesan untuk mendorong, menginsipirasi serta memotivasi generasi muda sekarang ini.

"Seperti Tarian Sigale-gale dengan tema "Polisi Jujur", dapat menjadi apresiasi terhadap polisi dan aparat penegak hukum yang menjunjung tugasnya dengan benar dan jujur di tengah-tengah santernya isu korupsi belakangan ini. Yang menariknya, karena gerakan patah-patah dari Patung Sigale-gale ini akan mengingatkan pula generasi muda pada Michael Jackson yang sempat populer dengan gerakan demikian pada album Dangerrous-nya. Karena itu, tarian ini saya pikir akan segera populer di masyarakat khususnya kalangan generasi muda," katanya.

Seusai pertunjukan di Istana Negara, malam harinya rombongan yang terdiri dari 8 pemain musik tradisionil Batak dan 42 penari itu juga akan tampil di Hotel Borobudur dengan juga menampilkan Tari Adat Perkawinan Batak.

-

Arsip Blog

Recent Posts