Bahasa Melayu Diusulkan Jadi Bahasa ASEAN

Kuala Lumpur, Malaysia - Menteri Penerangan, Komunikasi, dan Kebudayaan Malaysia Dr Rais Yatim menyatakan bahasa Melayu sesungguhnya bisa menjadi bahasa pemersatu kawasan ASEAN. "Bahasa Melayu sudah lama tumbuh dan mengalami evolusi di kawasan ini," ujar Menteri Rais ketika menerima enam wartawan Indonesia di Kuala Lumpur, Kamis ini.

Bahasa Melayu dikenal dan dipergunakan di Indonesia, Malaysia, Sri Lanka, dan Thailand Selatan. "Itu meliputi 300 juta penduduk. Jadi, mengapa kita tidak memakainya? Mengapa kita lebih bangga memakai bahasa Inggris?" kata menteri yang pada tahun 1964 mengajar bahasa Melayu di Universitas Chicago, Amerika Serikat, ini.

Doktor Rais Yatim menyadari bahwa bahasa Indonesia sudah berkembang sedemikian rupa dan diperkaya dengan bahasa serapan dari mana saja. Tapi mayoritas kontennya tetap berakar dari bahasa Melayu.

"Dua puluh persen bolehlah kita berbeda, tapi 80 persen bahasa kita mestinya sama," katanya. Doktor bidang hukum ini yakin betul bahwa bahasa Melayu akan bisa menjadi bahasa ASEAN dengan program dan tindak lanjut yang jelas.

"Lewat media dan para penulis seharusnya hal ini dikampanyekan. Kalau semua kita bicara bahasa Inggris, habislah bahasa Melayu," kata menteri yang asal-usul keluarganya dari Bukittinggi, Sumatera Barat, ini. Keluarga Rais berasal dari Lariang, Kampung Palupuah.

Enam wartawan Indonesia memenuhi undangan Ikatan Setiakawan Wartawan Malaysia Indonesia (Iswani) sekaligus menyaksikan Perayaan Hari Malaysia dan Ulang Tahun Kemerdekaan yang diselenggarakan Jumat esok hari.

-

Arsip Blog

Recent Posts