Belum Didoakan, Makanan Grebeg Syawal Sudah Ludes

Yogyakarta - Puluhan warga berebut gunungan di halaman Masjid Gedhe Kraton Yogyakarta, Senin (21/9) siang, dalam acara tradisi kraton yang disebut dengan Grebeg Syawal. Tak lebih dari sepuluh menit gunungan itu ludes diperebutkan warga, meski belum sempat didoakan.

Gunungan itu seharusnya didoakan terlebih dahulu oleh pengulu masjid Gedhe Kraton Yogya, KRT Kamaludiningrat, setelah tiba di halaman masjid. Namun, begitu gunungan diturunkan dari pikulan abdi dalem Abangan, puluhan warga langsung merangsek dan kemudian terlibat baku-rebut.

Sesuai tradisi yang telah berjalan ratusan tahun, setiap tanggal satu syawal keraton Yogya menggelar acara yang disebut dengan Grebeg Syawal. Pada acara tradisi ini, keraton Yogya mengeluarkan satu buah gunungan yang disebut dengan Gunungan Jaler (laki-laki).

Gunungan itu tersusun dari rangkaian sayur-mayur, buah-buahan serta penganan yang ditata sedemikian rupa berbentuk kerucut atau gunung. Gunungan adalah sedekah raja untuk rakyatnya. Karenanya, warga selalu berebut untuk mendapatkan bagian dari gunungan itu yang dipercaya memiliki tuah.

Dalam kurun satu tahun kraton Yogya menggelar tiga kali upacara grebeg, yakni Grebeg Syawal, Grebeg Mulud dan Grebeg Besar. Setiap delapan tahun sekali ditambah dengan Grebeg Dal.

Upacara Grebeg Syawal, Senin (21/9) siang, diawali dengan dilepasnya Gunungan Jaler oleh GBPH Yudhaningrat, panglima keraton Yogya yang mewakili Sultan Hamengku Buwono X. Melalui Sitihinggil dan kemudian melewati Pagelaran, Gunungan Jaler yang dipikul puluhan Abdi Dalem Abangan itu dikawal oleh delapan regu prajurit kraton.

Setelah upacacara pelepasan di Alun-alun Utara yang ditandai dengan tembakan salvo oleh prajurit keraton, gunungan itu kemudian dibawa ke halaman Masjid Gedhe. Gunungan itu kemudian diterima oleh pengulu masjid Gedhe, KRT Kamaludiningrat, ditandai dengan pembacaan doa dan kemudian baru boleh diperebutkan oleh masyarakat.

Upacara Grebeg Syawal tergolong sepi pengunjung karena hanya disaksikan ratusan warga. Acara tradisi kraton ini juga hanya disaksikan tak lebih dari 10 wisatawan asing. (HERU CN)

-

Arsip Blog

Recent Posts