Keris Juga Bisa Dilombakan

Yogyakarta - Jika Anda memiliki pusaka keris yang indah, dan busana warangkanya pun cantik, Anda bisa ikutkan di dalam acara ini: Lomba Estetika dan Pameran Keris di Jogja Gallery, Jalan Perkapalan No 7 Yogyakarta pada 21-25 September 2011.

Sebuah acara yang unik, lantaran selama ini keris biasa dipandang sebagai benda pusaka, disimpan sebagai warisan keluarga, dan di tempat tertentu seperti Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat serta Keraton Surakarta. Kali ini malah diperlombakan.

"Sri Sultan Hamengku Buwono X mendukung digelarnya event ini," ungkap Jugil Adiningrat, Ketua Penyelenggara pameran dan lomba keris di Jogja Gallery ini, kepada Kompas, Rabu (14/9/2011).

Selain ikut membuka pameran, Sri Sultan HB X juga menyediakan sejumlah trofi untuk pemenang-pemenang dalam berbagai kategori. Sudah ada puluhan peserta yang mendaftar ke panitia, di paguyuban Mertikarta (Pemerhati Keris Yogyakarta) di Yogya.

Tak hanya terbatas peserta dari Yogyakarta, akan tetapi juga dari Jakarta, Surakarta, Semarang, Surabaya, Madura, Bali dan bahkan tidak tertutup kemungkinan, dari Negeri Jiran Malaysia.

"Ada tujuh kategori yang dilombakan, termasuk pula kategori luar Jawa dan keris Melayu," ungkap Jugil Adiningrat, yang sehari-hari adalah juga pemilik galeri Yogi Java Antique di lokasi turis Prawirotaman, Yogyakarta.

Selain trofi, kata Jugil, juga akan disediakan hadiah "uang pembinaan", serta sepuluh pemenang masing-masing kategori akan dimasukkan dalam buku "Keris Indonesia" yang akan diterbitkan setelah pameran dan lomba.

Selain acara lomba estetika keris dan pameran ratusan pusaka keris, acara keris di Yogya ini juga akan diramaikan dengan Sawalan (menyambut 1 Syawal setelah Puasa), dengan peragaan mengenakan keris menurut tradisi Keraton Ngayogyakarta, serta sejumlah sarasehan dan ceramah, di antaranya tentang Estetika Keris oleh beberapa pakar keris, serta sarasehan tentang Fotografi Keris.

Tujuh kategori yang dilombakan adalah keris dengan busana Gagrak Yogyakarta, keris Surakarta, keris Jawa Timur dan Madura, keris Jawa Barat dan Cirebon, keris Bali dan Lombok, keris Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Melayu, serta kategori bebas. Termasuk di antaranya, tosan aji (wesi aji) yang bukan keris.

Juri lomba, terdiri dari 11 orang dari unsur empu keris, pelaku keris, akademisi dan juga jurnalis. Lomba dan pameran di Yogyakarta ini diselenggarakan oleh paguyuban Mertikarta, SNKI atau Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia, serta Yayasan Kertagama.

-

Arsip Blog

Recent Posts