Promosi Sabang Lewat Lomba "Yacht" Internasional

Jakarta - Aceh akan menjadi tuan rumah perahu-perahu layar internasional yang berlomba dalam ajang Sabang International Regatta 2011. Ajang ini diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) untuk pariwisata Aceh, khususnya Sabang, sebagai titik finis lomba perahu layar tersebut.

"Kami mencoba menggerakkan wisata Sabang dengan mengadakan Sabang International Regatta 2011 ini," kata Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Firmansyah pada peluncuran Sabang International Regatta 2011 di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (7/9/2011).

Ia menuturkan, ajang lomba perahu layar tersebut akan berlangsung mulai 13 hingga 25 September 2011. Sebagai titik start dari lomba yacht internasional tersebut adalah Phuket (Thailand) menuju Langkawi (Malaysia), dan berakhir di pelabuhan alam Pulau Weh, Kota Sabang, Aceh.

"Kami ingin Sabang jadi tempat singgah dari perahu layar. Ini untuk perbaiki kunjungan wisatawan ke Indonesia. Selama ini mereka (yacht) datang ke Indonesia masih berbasis kepada event. Harapannya, dengan adanya event ini, mereka jadi mengetahui keindahan Sabang dan datang sendiri walau tidak ada event," ungkap Firmansyah.

Pihaknya yakin Sabang bisa menjadi tujuan wisata yacht dunia. Adapun peserta yang ikut dalam lomba tersebut berasal dari negara Australia, Amerika Serikat, Malaysia, Jerman, Singapura, Thailand, Hongkong, dan Indonesia.

Sementara itu, Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar menuturkan, ajang Sabang International Regatta 2011 bisa menjadi titik awal menuju pembangunan pariwisata.

"Aceh selama ini yang ditulis adalah karena konfliknya dan trauma tsunami. Keindahan alam Sabang, kekayaan budaya Aceh, penting untuk pengembangan pariwisata ke depan," katanya.

Sebelumnya, pihaknya meluncurkan Visit Banda Aceh 2011 untuk mempromosikan pariwisata Banda Aceh. Ia mengaku ada peningkatan kunjungan wisatawan dari kegiatan tersebut. "Tahun depan, harapannya ada dua kabupaten lagi yang akan ditonjolkan," katanya.

Ia meyakinkan bahwa kedamaian di Aceh sudah tidak diragukan. "Makin tinggi turis, event dan pengembangan pariwisata makin tinggi, sektor lain pun terkena dampak peningkatannya," katanya.

Ia menambahkan, sudah saatnya sektor ekonomi tidak hanya bertumpu pada perikanan dan perkebunan, tetapi bisa pula pada sektor pariwisata. "Peningkatan turis ke Aceh terus naik, walau tidak seperti Bali. Yang harus paling siap untuk pengembangan pariwisata adalah harus orang Aceh itu sendiri," imbuhnya.

Firmansyah menuturkan, kawasan laut Indonesia meliputi 5,8 juta meter persegi. Namun, lanjutnya, perahu layar yang masuk setahun rata-rata hanya 500 perahu.

"Sedikit sekali. Padahal, income dari perahu layar untuk masyarakat daerah itu sangat besar pemasukannya. Mereka masuk ke Indonesia selama tiga bulan. Mereka tidak datang ke kota-kota, tapi langsung ke pantai-pantai yang remote (terpencil). Jadi masyarakat dapat langsung mendapatkan income dari perahu layar yang datang," jelasnya.

Ia menambahkan, untuk mempromosikan potensi wisata bahari, pemerintah telah mengadakan Sail Indonesia. Beberapa yang telah terlaksana adalah Sail Banda dan Sail Bunaken.

Sementara itu, saat ini masih berlangsung Sail Wakatobi-Belitung. Kemudian, yang selanjutnya adalah Sail Morotai pada tahun 2012.

Di Sabang International Regatta 2011, saat para peserta tiba di Sabang akan disambut dengan pertunjukan kesenian tradisional dan jamuan makan malam khas Aceh. Kemudian, mereka akan dibawa tur melihat obyek-obyek wisata bahari di Pulau Weh, termasuk Kilometer Nol.

Lalu, peserta juga akan dibawa ke Banda Aceh untuk melakukan city tour berupa Tsunami Memorial Tour. Rencananya mereka akan mampir ke Museum Tsunami dan Kapal Apung PLTD sebagai saksi bencana tsunami 2004.

-

Arsip Blog

Recent Posts