Duta Seni Timor Leste Ikut Festival Perbatasan

Kupang, NTT - Sedikitnya 250 orang duta seni dan budaya Timor Leste diikutkan dalam festival wisata perbatasan di Atambua Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur (NTT) Indonesia yang berlangsung Sejak 21 Oktober hingga 23 Oktober 2011.

"Kepastian kepesertaan 300 orang duta seni dan budaya dari negera tetangga kita itu sudah 100 persen dan tinggal menunggu penyelenggaraannya," kata Kepala Seksi Sarana Promosi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTT, Bonafantura Rumat di Kupang, Rabu.

Dia mengatakan, dengan keterlibatan 300 orang duta seni dan budaya Timor Leste tersebut, akan menambah semarak festival yang dirancang untuk mempererat silaturahmi sesama warga di dua negara yang masih memiliki karakter dan budaya yang sama.

Bonafantura mengatakan, keseluruhan peserta yang akan terlibat dalam pagelaran seni, budaya dan pertunjukan yang dikemas dalam festival wisata perbatasan tersebut mencapai 2.000 orang dari dua negara itu.

Terhadap sejumlah tamu `VVIP` dari dua negara masing-masing RI dan Timor Leste yang akan hadir dalam kegiatan tersebut, Bonafantura mengaku belum mendapatkan konfirmasi resmi dari masing-masing pihak.

"Yang pasti untuk kementerian pariwisata RI sendiri akan dihadiri oleh Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Faried Martolo," kata Bonafantura.

Dia mengatakan, sejumlah persiapan sudah dan terus dilakukan dengan terus membangun komunikasi dengan pihak negara Timor Leste baik melalui Duta Besar Timor Leste di Jakarta juga dengan Kementerian Perdagangan dan Pariwisata Timor Leste di Dili.

"Prinsipnya dua pihak sudah setuju untuk melakukan kegiatan promosi budaya tersebut di Atambua," kata Bonafantura.

Dia mengatakan, tujuan dari kegiatan itu untuk kembali mempererat hubungan tali persaudaraan antarwarga di antara dua negara yang memiliki latar budaya yang sama, sekaligus untuk mengembangkan kebudayaan dan pariwisata di dua negara khususnya NTT karena memiliki karakteristik serta kultur budaya yang sama.

Upaya ini lanjut Bonafantura, karena kekhawatiran akan modernisasi di bidang seni yang akan berpengaruh kepada lunturnya budaya asli yang memiliki kandungan nilai seni yang sangat tinggi.

Selain itu juga untuk mempromosikan potensi budaya dan pariwisata dua negera, khusunya pariwisata dan budaya NTT sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan negera Timor Leste itu.

Menurut dia, sejumlah kegiatan yang akan meramaikan kegiatan festival perbatasan itu, di antaranya, konser musik yang melibatkan masing-masing negara, pagelaran seni dan buaya, festival alat musik sasando dari NTT, pemutaran film, pasar malam, pameran, kuliner dua negera serta olahraga yang akan menampilkan pertandingan persahabatan sepak bola dua negera.

"Semua persiapan sudah dilakukan juga termasuk melakukan komunikasi dengan sejumlah instansi terkait seperti Kementerian Luar Negeri, Kementerian Hukum dan HAM berkaitan dengan imigrasi serta aparat keamanan," kata Bonafantura.

Kegiatan tersebut, katanya, akan difasilitasi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTT dan Pemerintah Kabupaten Belu.

Dia berharap dengan kegiatan ini, potensi budaya, kesenian dan pariwisata di dua negera khususnya di NTT bisa menjadi bidikan bagi para pencinta seni budaya dan pariwisata dalam maupun luar negeri untuk datang dan menikmatinya.

-

Arsip Blog

Recent Posts