ISI Denpasar Tampilkan Seni Budaya di Australia

Denpasar, Bali - Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar kembali menampilkan seni budaya Bali saat mengadakan kunjungan ke University of Western Australia (UWA) di Perth, Australia, selama sepekan, akhir September lalu.

"Rombongan ISI Denpasar dalam lawatan ke Australia itu beranggotakan 25 orang yang terdiri dari dosen dan mahasiswa," kata Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Wayan Rai di Denpasar, Rabu.

Menurut dia, lawatan tersebut sebagai salah satu wujud pelaksanaan kerja sama antara kedua kampus tersebut yang telah ditandatangani pada Februari 2010.

Pada Juni 2011, sebanyak 22 mahasiswa UWA belajar selama dua pekan di kampus ISI Denpasar untuk mengenal lebih jauh tentang kebudayaan Bali dan mengamati kegiatan religius masyarakat Pulau Dewata.

ISI Denpasar dalam lawatan tersebut, selain menampilkan seni budaya Bali, juga mempresentasikan tentang kegiatan di lembaga pendidikan tinggi kesenian yang mendapat sambutan dan respons yang sangat positif.

Selain itu juga, menggelar workshop dengan UWA, membuka pameran Bendi, Arba, Rinu (BAR) di Fakultas Seni Rupa dan Disain ISI Denpasar.

"Satu hal penting dari pembicaraan dalam kunjungan itu adalah UWA semakin percaya akan kualiatas ISI Denpasar setelah para mahasiswanya belajar di ISI Denpasar," tutur Prof Rai.

Ia menjelaskan, masing-masing dari 22 mahasiswa UWA yang belajar di ISI Denpasar memberikan laporan positif tentang kualitas ISI Denpasar.

"UWA sudah mulai mengumumkan lewat banner untuk mahasiswa yang berminat belajar di ISI Denpasar pada 2012 nanti,? tutur Prof Rai.

ISI mengirim tiga tim kesenian ke mancanegara dalam rangka lebih meningkatkan kerja sama dengan lembaga pendidikan tinggi seni dan pencitraan Indonesia, khususnya Pulau Dewata di dunia internasional dalam tahun 2011.

Ketiga tim kesenian itu selain ke UWA juga San Fransisco dan Thailand. Australia. Tim kesenian ISI Denpasar dalam lawatannya ke sejumlah perguruan tinggi seni di tiga negara tersebut, selain menunjukkan kemampuan dan kepiawaian dalam bidang tabuh, tari, dan pameran lukisan juga mengadakan seminar bertaraf internasional yang melibatkan dosen dan mahasiswa kedua lembaga pendidikan tinggi antarnegara.

"Lewat seminar internasional itu diharapkan bisa menemukan metode yang efektif dalam meningkatkan wawasan, dan mutu proses belajar mengajar, sehingga mampu mencetak sdm yang andal dan sanggup memenangkan persaingan di eraglobalisasi," ujar Prof Rai.

-

Arsip Blog

Recent Posts