Diduga Mesum, Enam Pemuda dan Dua Siswi SMA Digrebek

Batam - Enam pemuda dan dua siswi SMA diamankan warga karena diduga melakukan perbuatan mesum di perumahan Griya Prima Permai Blok G no 21, Kamis (10/11) pukul 06.00WIB. Mereka kemudian digiring petugas RT/RW setempat ke Fasum perumahan dan menjadi tontonan warga.

Mereka yang digrebek warga di antaranya Dede, 19, sebagai pemilik rumah, Aldi, 22, Ali, 22, Nando, 19, Dani, 19, dan Ipan, 23, sementara gadis remaja tersebut berinisial Dn,15, dan Febi,16,yang masih berstatus pelajar di sekolah Swasta di Batam Center. Kedelapan orang ini digrebek warga ketika mereka sedang berada di rumah dengan keadaan rumah terkunci dari dalam. Gordin jendela pun sengaja ditutup rapat oleh Dede.

Ketua RW 044 kelurahan Belian Batam Center, Zari Zanor mengaku menggrebek rumah tersebut karena dianggap sudah meresahkan. Sebelum dilakukan penggrebekan, pihak RT/RW setempat sudah memberikan peringatan terhadap pemilik rumah.

Zari menambahkan Ketika dilakukan penggrebekan, semua pemuda di dalam rumah sedang tidak mengenakan pakaian. "Pintu dalam keadaan terkunci dari dalam. Begitu dibuka kami langsung masuk dan melihat semua pemuda itu tanpa pakaian. Sementara anak gadis tersebut langsung sibuk merapikan pakaian mereka," katanya.

Selain mengamankan kedelapan orang tersebut, perangkat RT/RW perumahan tersebut juga mengamankan puluhan botol minuman keras yang sudah kosong. Diduga sebelum digrebek, para pemuda ini terlebih dulu pesta minuman keras.

Zari Zanor menambahkan bahwa dalam dua minggu terakhir, ada kegiatan yang tidak lazim di rumah tersebut. Hal yang sama juga diungkapkan Nanang, tetangga Dede yang tinggal di Blok G no 20. Ia mengaku kerap melihat wanita di rumah tersebut. Selain itu para pemuda yang sering nginap di sana terkadang menyetel musik dengan keras yang mengganggu ketenangan warga lainnya.

"Kalau sudah Sabtu -Minggu, ada saja cewek yang tinggal di sana. Mereka juga sering saya lihat minum-minuman keras," katanya.

Kericuhan sempat terjadi di Fasum ketika orang tua DN datang dan tidak terima kalau anaknya dituduh kumpul kebo. Ia juga protes dengan sikap perangkat RT/RW setempat yang membawa anaknya dan pemuda lainnya ke Fasum.

"Siapa bilang anak saya kumpul kebo. Saya yakin anak saya tidak seperti itu. Lagian kenapa anak saya dipertontonkan di sini," katanya dengan suara membentak.

Sementara itu DN yang masih sekolah paket mengaku tidak berbuat mesum di rumah tersebut. Menurut pengakuannya, ia hanya mengantar nasi bungkus buat Dede. Meski demikian, ketika ditanya alasan mereka menutup pintu, Wanita ini tidak bisa menjawab.

Ratusan warga yang tinggal di perumahan itu berdatangan ke Fasum untuk melihat langsung para pemuda yang diamankan tersebut. Fandi, seorang warga yang ada di sana mengapresiasi langkah perangkat RT/RW untuk menertibkan penyakit masyarakat di perumahan mereka.

"Saya setuju dengan langkah RT/RW di sini. Ini akan menjadi efek jera bagi warga lainnya,"katanya.

Ke enam pemuda san satu orang gadis remaja yakni Dn akhirnya diangkut dan dibawa ke markas Satpol PP Kota Batam untuk diperiksa dan dimintai keterangan. Sementara Febi sudah terlebih dulu dijemput oleh pihak sekolahnya. (cr15/jpnn)

-

Arsip Blog

Recent Posts