Situs Muaro Jambi Berpeluang Masuk Warisan Dunia

Jakarta - Situs Muaro Jambi, yang berada di Desa Muaro Jambo, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi bisa masuk dalam warisan dunia yang diakui Unesco bila dikelola secara bijak. Masalahnya, situs warisan peninggalan kerajaan Melayu Kuno, sebagai pusat pendidikan Agama Buddha pada abad VII dan VIII ini tidak dikelola secara bijak.

Hasil kunjungan anggota Komisi X ke Jambi menemukan fakta tersebut, antara lain pembangunan stockpile (penyimpanan sementara) batubara oleh perusahaan batubara di kawasan tersebut. "Lokasi stockpile ini masuk ke dalam kawasan hutan lindung, oleh karena itu perlu dipertimbangkan untung ruginya sebelum izin dikeluarkan," ujar anggota Komisi X Raihan Iskandar kepada Jurnalparlemen.com, Rabu (2/11), seusai mengunjungi Situs Muaro Jambi.

Raihan juga menjelaskan bahwa UNESCO tidak akan menjadikan Situs Muaro Jambi sebagai warisan dunia (geopark) jika masih ada stockpile yang berada di hutan lindung.

Di kompleks percandian Muaro Jambi ditemukan banyak candi, seperti Candi Kembar Batu. Letaknya sekitar 250 meter di tenggara Candi Tinggi yang dibatasi oleh pagar keliling yang berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran yang tidak sama setiap sisi. Sampai awal abad XXI, di situs percandian Muaro Jambi telah teridentifikasi lebih kurang 110 bangunan candi yang terdiri dari 39 kelompok candi.

Bangunan candi tersebut merupakan peninggalan Kerajaan Melayu hingga Kerajaan Sriwijaya, yang berlatar belakang kebudayaan Melayu Buddhis. Diperkirakan candi-candi tersebut mulai dibangun sejak abad IV.

Presiden SBY pernah berkunjung ke Situs Muaro Jambi dan terpesona dengan warisan budaya ini. Pemprov Jambi kemudian mengusulkan ke UNESCO agar Situs Muaro Jambi masuk sebagai warisan dunia.

-

Arsip Blog

Recent Posts