"Dugderan" 2012 Munculkan Potensi Budaya Lokal Semarang

Semarang, Jateng - Tradisi tahunan yang digelar Pemerintah Kota Semarang menyambut datangnya bulan puasa yang disebut "Dugderan", tahun ini akan memunculkan potensi seni dan budaya lokal di tingkat kecamatan.

"Berbeda dengan acara `Dugderan` tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2012 kami akan memberi kesempatan kepada 16 kecamatan untuk mengeksplorasi potensi seni dan budaya lokal setempat," kata Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Kasturi di Semarang, Selasa.

Kasturi menegaskan "Dugderan" tahun 2012 yang akan dilaksanakan pada Kamis tanggal 19 Juli, diharapkan dapat melestarikan serta menumbuhkan potensi seni dan budaya lokal.

Akibat adanya tambahan atraksi dari 16 kecamatan, dipastikan waktu karnaval dari halaman Balai Kota menuju Masjid Kauman molor sekitar satu jam.

Jika sebelumnya acara yang dimulai sekitar pukul 12.15 WIB di halaman Balaikota Semarang, rombongan bisa tiba di Masjid Kauman sekitar pukul 14.00 WIB, diperkirakan molor menjadi pukul sekitar 15.00 WIB.

Saat karnaval dari Balai Kota menuju Masjid Kauman, lanjut Kasturi, selain dari perwakilan dari tingkat kecamatan ada juga diikuti dari organisasi kepemudaan, organisasi keagamaan, organisasi masyarakat, dan sanggar seni dengan syarat menampilkan kesenian lokal, drumband atau rebana, kembang manggar, dan warak ngendok.

"Ada pasukan yang jalan kaki, pasukan naik kereta kencana dan bendi, dan pasukan mobil hias warak," kata Kasturi.

Hingga saat ini sudah ada 48 mobil hias warak yang dipastikan ikut dalam "Dugderan" dan seluruhnya berasal dari unsur sekolah, belum termasuk dari kalangan perhotelan atau swasta lainnya.

Tidak hanya memunculkan potensi seni dan budaya lokal, lanjut Kasturi, pada gelar Dugderan 2012 juga akan kembali menonjolkan potensi kuliner khas Kota Semarang yakni Ganjel Rel.

"Di Masjid Kauman, nanti akan ada pembagian Ganjel Rel dan minuman khataman Qur`an. Ganjel Rel adalah makanan khas Semarang dan masyarakat luar Semarang harus tahu," katanya.

Di Masjid Kauman akan ada pemukulan bedug dan meriam sehingga menimbulkan bunyi dug dan der sebagai pertanda bahwa Bulan Puasa telah tiba. Pemukulan bedug dan meriam juga akan dilakukan di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).

"Jadi setelah rombongan selesai dari Masjid Kauman langsung diteruskan ke MAJT. Akan tetapi jika waktunya tidak mencukupi, untuk ke MAJT akan disediakan bus," kata Kasturi.

Hingga saat ini, Disbudpar Kota Semarang masih terus melakukan persiapan untuk mengelar "Dugderan" 2012.

-

Arsip Blog

Recent Posts