Masyarakat Bangka Gelar Sedekah Ruwah

Pangkalpinang, Babel - Menjelang bulan puasa, masyarakat di Pulau Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung beramai-ramai menggelar sedekah ruwah.

"Sedekah ruwah dilakukan sebagai wujud rasa cinta seseorang terhadap leluhurnya," kata salah seorang tetua di Bangka, Ronie Achmad di Pangkalpinang, Sabtu.

Dalam sedekah ruwah, si pemilik hajat mengundang para tetangga, kenalan, dan anak yatim piatu untuk membaca doa dan menikmati hidangan.

Besar kecilnya acara perhelatan, kata Ronnie disesuaikan dengan kemampuan si pemilik hajat. "Sedangkan doa yang dibaca seperti doa tahlil biasa, intinya adalah kita mendoakan arwah leluhur kita menjelang puasa ini agar mereka diberi ketenangan di alam kubur," kata dia.

Ronie menjelaskan, sedekah ruwah yang merupakan pengiriman doa bagi arwah leluhur merupakan tradisi bagi masyarakat Bangka yang telah dilakukan secara turun-menurun.

"Doa yang kita beri akan jadi amal yang tidak terputus bagi leluhur kita, oleh sebab itu jika seseorang sayang terhadap leluhurnya, hendaknya mereka mengadakan sedekah ruwah ini," kata dia.

Mengenai hidangan dalam sedekah ruwah, biasanya tidak ada aturan menu khusus yang harus disajikan. "Semua tergantung kemampuan masing-masing orang, kalau mampunya cuma menghidangkan kue-kue, ya jangan memaksakan menghidangkan nasi dan lauk pauknya, intinya adalah doa," kata Ronnie.

Bangka memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam. Selain sedekah ruwah, ada beberapa ritual islami lain yang dilakukan masyarakat antara lain lempar ketupat dan mandi belimau. "Semua memiliki maksud yang sama, yakni memperbanyak amal sebelum datang bulan puasa," kata Ronie.

-

Arsip Blog

Recent Posts