Generasi Muda Diminta Lestarikan Seni Tradisional Banten

Serang, Banten - Pendiri Sangar Tari Raksa Budaya, Maya Rani Wulan, berharap generasi muda di Banten dapat ikut melestarikan kesenian tradisional Banten agar nantinya tidak diklaim negara lain.

"Tidak perlu harus menjadi praktisi, cukup mengenal dan mencintai budaya sendiri sudah memberi kontribusi dalam melestarikan budaya asli Banten," kata Maya di Serang, Jumat.

Menurut dia, kesenian tradisional Banten yang ada saat ini harus diajukan dan dicatat dengan baik ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk tingkat nasional.

Maya mengharapkan, seluruh kekayaan seni dan budaya Indonesia sudah memiliki hak cipta dan Hak Atas Kekayaan Intelektual.

Hal itu akan dapat terwujud seandainya terdapat sinergi antara masyarakat dengan pemerintah, sehingga seni budaya asli daerah memiliki wadah dan dapat terpublikasikan.

Maya mengaku tidak menjadi masalah, kalau ada negara asing yang kemudian mempertunjukkan kesenian tradisional Banten.

"Justru itu merupakan salah satu publikasi terhadap adanya kesenian kita yang begitu beragam. Seperti negara Singapura dan Malaysia sempat mempertunjukan kesenian tradisional debus yang sempat disaksikan oleh warga Indonesia yang ada di sana. Tapi itu biasa saja, bukan berarti diklaim," ujarnya.

Lebih jauh, Rahmat Heldy, budayawan Banten, turut menanggapi mengenai kesenian tradisional Banten agar tidak diklaim oleh negara asing maka masyarakat harus mulai perhatian.

"Sudah saatnya masyarakat Banten mulai dari level terendah hingga di level atas, turut menjaga kesenian Banten agar tidak hilang bersama sejarah dan masyarakat," ujar dia.

Rahmat mengatakan komunitas-komunitas kesenian, guru, dosen seni sudah saatnya melakukan ekspansi secara terus menerus tanpa kenal lelah mendekatkan kesenian dan budaya Banten pada masyarakat, agar kita tidak kehilangan identitas dan cirinya.

-

Arsip Blog

Recent Posts