’Ma Sajo’ Bersyair Sambil Ayunkan Badik di Depan Raja

Enrekang, Sulsel - Pesta adat " Maccera Manurung" atau biasa disebut menyembelih hewan ternak unutk dipersembahkan kepada To Manurung ( Raja atau pemimpin berabad-abad lalu) di Desa Mata Kali, Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, juga menayajikan antraksi unik yaitu Acara tarian "Ma Sajo" atau sesepuh adat menari sambil melantunkan Syair, berisi rasa setia terhadap Raja dan Kampung halaman.

Tarian "Ma Sajo" adalah tarian yang menggunakan benda-benda Pusaka peninggalan "To Manurung" yang biasanya dipergunakan hanya sekali dalam dua tahun,

"Dalam tarian ini, hanya bisa dilakukan oleh para sesepuh adat Desa Mata Kali, dan para tokoh Masyarakat, karena tarian Ma Sajo ini penari diberikan kesempatan menggunakan Pusaka 'To Manurung' berupa Parang," Ujar Ujar Nurdin Pacci, Selasa (9/10/2012).

"Selain itu kata Nurdin, tarian ini juga menunjukkan atraksi silat di depan Raja Mata Kali 'Arung Mata Kali', dan menandakan bahwa kesetian yang terlontar dari mulut penari saat melakukan tarian," Jelas Nurdin.

Saat Atraksi " Ma Sajo " digelar, warga berdecak Kagum mendengar sejumlah syair yang terlontar dari mulut penarinya, karena selain Syair yang menandakan kesetian terhadap raja, juga syair tersebut indah, mirip ungkapan kasih sayang seorang pria kepada wanita.

"Syair yang luar biasa, kalau kita mencermati perkataan penarinya, Syairnya begitu indah, bak pernyataan seorang pria kepada seorang wanita saat menunjukkan kesetiaannya," Kata Umar, Salah seorang Mahasiswa Universitas Hasanuddin Makassar yang sengaja datang menonton acara ini.

-

Arsip Blog

Recent Posts