"Pesta Etam Segala" Ditandai Makan 230 Suman

Tenggarong, Kaltim - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara menggelar acara "Pesta Etam Segala" yang ditandai dengan makan 230 batang suman secara bersama di Pasar Seni Tenggarong, Sabtu, guna mengenang berdirinya Tenggarong, ibu kota Kukar.

Selain itu, acara Pesta Etam Segala ayang berarti pesta kita semua merupakan bagian dari Festival Kota Raja, yang juga diisi dengan beberapa kesenian Kutai yaitu tarsul, besa’er, bedendang, tari jepen, yang diiringi musik tingkilan khas Kutai.

Sekretaris Disbudpar Kukar Hj Yuni Astuti mengatakan, Pesta Etam Segala merupakan salah satu rangkaian kegiatan hari jadi Kota Raja, yang erat kaitannya dengan sejarah berdirinya Tenggarong.

Seperti diketahui bahwa 230 tahun silam, Aji Imbut bergelar Aji Muhammad Muslihuddin telah memindahkan ibu kota Kesultanan Kutai dari Pemarangan ke Tepian Pandan kemudian disebut Tangga Arung atau rumah para raja.

Penduduk asli Tepian Pandan adalah orang-orang Kedang Lampong yang pada masa itu dipimpin oleh Sri mangku Jagat dan Sri Setia, mereka menyambut dengan tangan terbuka atas keinginan Aji Imbut.

Hal tersebut menggoreskan tinta emas perjalanan kota raja.Tangga Arung tumbuh dan berkembang seiring perjalanan sejarah sehingga penduduknya hidup dan berkarya di kota yang kini telah bernama Tenggarong.

"Sehingga itikad baik masyarakat Kedang Lampong ini perlu dihargai, untuk itu kita peringati pada kegiatan ini," katanya.

Sementara Staf Ahli Bidang Kesejahteran masyarakat dan SDM Setkab Kukar H Otoy Usman saat membuka acara itu mengatakan, Tenggarong berkembang pesat namun tetap memelihara kearifan lokal sebagai aset sejarah, seni dan budaya.

Hal itu dibuktikan pada tahun 1999, Pemkab menghidupkan kembali kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura dengan pimpinan Sultan Aji Muhammad Salehuddin II.

Upaya Pelestarian dan eksplorasi seni oleh Pemkab Kukar diuangkan dalam salah satu visi Gerakan Pembangunan Rakyat Sejahtera (Gerbang Raja) yaitu pengembangan potensi wisata.

Untuk itu, katanya, peringatan hari jadi Tenggarong di isi dengan kegiatan seni budaya, ragam kuliner daerah serta lomba pakaian adat. "Hal itu selain sebagai upaya pelestarian adat juga untuk mendukung pariwisata daerah," katanya.

Kegiatan tersebut juga dirangkai dengan pembacaan pernyataan dukungan masyarakat Kedang Lampong terhadap kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, oleh perwakilan masyarakat Kedang Lampong, Budi Warga.

Acara tersebut dihadiri beberapa kepala instansi di lingkungan Pemkab Kukar, dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, masyarakat Kedang Lampong serta masyarakat Tenggarong dan sekitarnya.

-

Arsip Blog

Recent Posts