Apresiasi Budaya Godean Bukti Kepedulian Masyarakat

Sleman, DIY - Wakil Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Yuni Satia Rahayu, Rabu, membuka kegiatan Apresiasi Seni dan Budaya wilayah Godean di Pendopo Kecamatan Godean.

"Kegiatan Apresiasi Seni dan Budaya ini merupakan salah satu bukti kepedulian masyarakat Godean, dalam upaya melestarikan kesenian dan budaya di Kecamatan Godean," kata Yuni Satia Rahayu.

Menurut dia, perkembangan kesenian dan budaya daerah di masa sekarang, dan juga di masa yang akan datang, bukan lagi ditentukan sepenuhnya oleh pemerintah dan juga para seniman, tetapi seluruh masyarakat juga harus terlibat aktif dalam upaya melestarikan dan mengembangkan kesenian daerah.

"Terlebih, dengan telah disahkannya UU No 13 Tahun 2012, tentang Keistimewaan DIY, mengamanatkan kepada semua untuk ’guri-uri’ serta revitalisasi berbagai warisan budaya yang adiluhung dan menjadi karakter budaya masyarakat Yogyakarta," katanya.

Ia mengatakan, salah satu poin penting dalam Keistimewaan DIY, adalah upaya dan tekad seluruh masyarakat Yogyakarta dalam memelihara, dan mendayagunakan hasil cipta, rasa, karsa, dan karya yang berupa nilai-nilai, pengetahuan, norma, adat istiadat, benda, seni, dan tradisi luhur yang mengakar dan masyarakat DIY.

"Kesenian tradisional merupakan kekayaan daerah serta aset wisata yang cukup potensial, untuk menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Dengan demikian pengembangan dan pelestarian kesenian tradisional sangat mendukung Kabupaten Sleman sebagai daerah tujuan wisata," katanya.

Yuni mengatakan, namun sebelum sampai ke sana, semua pihak harus meningkatkan apresiasi seni masyarakat Sleman sendiri terhadap kesenian tradisional.

"Bagaimana mungkin bisa mengharapkan wisatawan asing tertarik dan terkesan dengan kesenian tradisional kita, apabila masyarakat kita sendiri tidak memiliki kebanggaan dan kepedulian pada kesenian tersebut," katanya.

Ia mengatakan, kegiatan Apresiasi Seni dan budaya ini merupakan salah satu upaya strategi, untuk "nguri-uri" dan melestarikan warisan budaya tradisional dari nenek moyang.

"Jangan sampai, kesenian tradisional yang kita miliki ini punah. Apalagi, berbagai macam kesenian tradisional yang kita miliki, mengandung nilai-nilai dan pesan moral yang tinggi yang sangat bermanfaat bagi kehidupan. Untuk itu, diperlukan upaya memelihara dan melestarikan warisan budaya leluhur ini, khususnya pada generasi muda, sehingga seni budaya yang adiluhung tersebut tidak akan punah," katanya.

Selain itu, kata dia, melalui kegiatan ini Kecamatan Godean dapat semakin memfungsikan sebagai pusat pengembangan budaya masyarakat. Sebagai pusat budaya, berarti Kecamatan Godean dituntut bisa menjadi fasilitator dan dinamisator bagi berkembangnya seni dan budaya masyarakat Godean, termasuk upaya melestarikan kesenian tradisional.

"Kegiatan seperti pagelaran seni semacam ini juga sangat bermanfaat sebagai media untuk menggali potensi, dan kreatifitas komponen masyarakat Godean dalam bidang pengembangan kesenian tradisional dan kesenian daerah. Melalui kegiatan ini, para seniman dan budayawan dapat menampilkan seni tradisional dengan lebih atraktif dan variatif," katanya.

Kegatan Apresiasi Seni dan Budaya Godean telah telah dilaksanakan mulai Minggu (4/11) dengan Fun Bike yang diikuti 2.000 peserta dan donor darah, Senin (5/11) Mocopat dan Rabu (7/11) acara pembukaan diisi dengan bazar, lomba paduan suara dan peragaan busana batik.

Sementara untuk Kamis (8/11) lomba mewarnai dan gebyar PAUD, Jumat (9/11) Jalan santai, senam masal, siangnya pentas jatilan dan malamya pentas ketoprak dan untuk Hari Sabtu (10/11) Pentas wayang dalang lokal dan malamnya pentas Wayang Ki Rusmadi.

-

Arsip Blog

Recent Posts