DKSS Anugerahi Pelaku Seni Sumsel

Palembang, Sumsel – Dewan Kesenian Sumatera Selatan (DKSS) memberikan penganugerahan seni Batanghari Sembilan 2012 kategori karya dan nonkarya, pada acara Refleksi Seni dan Penganugerahan Pelaku Seni 2012 di Dining Hall Wisma Atlet Jakabaring, kemarin (21/12).

Ada enam pelaku seni yang mendapatkan anugerah, kategori karya untuk seni teater yakni Ihsanul Fikri, seni musik Kamsul Arifuddin Harla, seni film Jaid Saidi, seni sastra Yudhy Syarofie, seni tari Purwati, dan seni rupa adalah Usa Kishmada.

Sedangkan kategori nonkarya merupakan lima orang pembina seni, yakni Slamet Somosentosa, Muzakier Saisohar, Rohani Djazuli, Suparno Wonokromo, dan Ailuni Husni. “Untuk pengabdi hidup terhadap seni adalah 15 pelaku seni dari kabupaten/kota se-Sumsel,” jelas Zulkhair Ali kepada koran ini, kemarin.

Dia mengatakan, pemberian anugerah ini untuk memacu semangat dan kreatifitas pelaku seni di Sumsel agar secara berkesinambungan melestarikan seni dan budaya Sumsel. “Ini wujud apresiasi kita kepada pelaku seni Sumsel yang telah konsisten menjaga dan melestarikan seni budaya,” tegas dia.

Selain penganugerahan, di acara yang sama juga digelar penandatangan memorandum of understanding (MoU) antara DKSS dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) mengenai pengembangan dan kerja sama kesenian Sumsel. Serta pementasan teater ‘Marwah Parameswara’ sebagai refleksi seni. Cerita tersebut disutradarai Sutral, penulis naskah Surono, penata tari Nurdin, busana Hendri dan panggung Marhadir. Teater ini diperankan oleh Sandi Syarif sebagai Raja Parameswara dan melibatkan 120 mahasiswa Universitas PGRI Palembang.

Cerita diawali dengan persemedian Raja Parameswara di Gunung Jempol, hingga kemudian sang raja mendapat bisikan gaib. Setelah mendapatkan bisikan tersebut, sang raja melanjutkan perjalanan ke Semenanjung Melayu hingga bertemu sebuah tempat yakni daerah Temasek (Singapura, red). “Wahai pasukan, daerah apakah ini? Mari kita bangun daerah ini agar bisa berkembang,” ucap sang raja kepada pasukannya.

Setelah berhasil membangun daerah tersebut, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Malaka. Tapi dalam perjalanan sang raja bersama pasukannya mendapatkan perlawanan dari bajak laut yang hendak menghentikan sang raja memakmurkan daerah Malaka. Tapi akhirnya kelompok bajak laut dapat ditaklukan oleh pasukan dan armada Sriwijaya.

“Wahai pasukanku, mari kita lanjutkan perjalanan menuju daerah Malaka dan kita harus bisa membangun kembali daerah tersebut,” ungkap sang raja. Hingga akhirnya tiba ke daerah Malaka dan berhasil membangun kembali daerah tersebut dan menjadi raja utama di Malaka.

Gubernur Sumsel H Alex Noerdin berharap kesenian di Sumsel terus berkembang. “Penganugerahan ini sangat perlu, agar pelaku seni Sumsel bersemangat mengembangkan seni dan budaya,” tandas dia.

-

Arsip Blog

Recent Posts