Menggagas Pusat Kebudyaan Madura

Surabaya, Jatim - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggagas pembentukan Pusat Kebudayaan Madura, namun bentuknya bukan sekadar pusat kajian, melainkan pusat kajian plus implementasi secara tradisi, tata nilai, dan promosi budaya.

"Pusat kebudayaan Madura itu bukan sekadar untuk orang Madura, tapi untuk bangsa dan negara. Karena itu, Pusat Kebudayaan Madura nantinya bukan hanya mengurusi Bahasa Madura," kata Mendikbud Mohammad Nuh kepada ANTARA di Surabaya, Rabu pagi.

Didampingi Plt Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Prof Kacung Marijan, ia menjelaskan Pusat Kebudayaan Madura juga akan mengembangkan nilai-nilai masyarakat Madura dan mempromosikan kebudayaan itu ke tingkat nasional dan internasional.

"Jadi, Pusat Kebudayaan Madura itu bukan fisik semata, tapi membangun Madura secara keseluruhan, bukan membangun di Madura. Kalau membangun di Madura itu untuk keuntungan orang lain, tapi kalau membangun Madura itu untuk keuntungan masyarakat Madura," tuturnya.

Oleh karena itu, katanya, Pusat Kebudayaan Madura nantinya juga akan mengembangkan budaya yang ada dalam bentuk tata nilai dan promosi budaya yang akan memberi sumber kesejahteraan bagi masyarakat Madura sendiri.

"Tapi, pusat kebudayaan itu sifatnya konservasi atau pelestarian budaya, karena itu budaya yang dikembangkan juga bukan hanya tradisi, melainkan sistem tata nilai masyarakat Madura juga akan dipromosikan," ujarnya.

Senada dengan itu, Plt Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Prof Kacung Marijan mengatakan Pusat Kebudayaan Madura akan mengggali dan mengembangkan religiusitas orang Madura, tradisi Madura, cipta karsa, dan sebagainya yang akan dikembangkan dengan memberi makna kesejahteraan masyarakat Madura.

"Nantinya, Pusat Kebudayaan Madura itu bisa melekat pada Fakultas Ilmu Budaya di Universitas Trunojoyo Madura (UTM), tapi bentuknya lebih dari pusat studi, karena itu kami akan bekerja sama dengan UTM dan universitas lain, budayawan Madura, dan pusat-pusat tradisi Madura yang ada," paparnya.

Menurut Guru Besar Ilmu Politik Universitas Airlangga (Unair) itu, sistem tata nilai masyarakat Madura yang perlu dipromosikan kepada masyarakat lain adalah semangat maritim, religiusitas, semangat wirausaha, suka merantau, dan sebagainya.

"Semuanya akan digelai, dilestarikan, dipromosikan, dan juga dikembangkan nilai-nilai yang ada, sehingga Madura akan dikenal bangsa Indonesia dan juga bangsa lain secara lengkap, bukan hanya satu sisi yang tidak menguntungkan orang Madura," ucapnya.

Selain itu, pihaknya juga berencana mengembangkan pusat-pusat kebudayaan Islam di Nusantara, baik di Jawa maupun luar Jawa, sehingga pusat-pusat kebudayaan masyarakat akan berkembang di Tanah Air.

Dalam wawancara khusus itu, Mendikbud juga menggagas perlunya sejumlah universitas di Jatim untuk melakukan kuliah kerja nyata (KKN) bersama dan multidisiplin keilmuan untuk mengembangkan masyarakat kepulauan di Madura.

"Nanti akan dikeroyok agar masyarakat kepulauan di Madura juga mengalami akselerasi perkembangan, bahkan mahasiswa atau dosen juga akan bisa menghasilkan penelitian khusus Madura dalam berbagai aspek," tukasnyanya.

-

Arsip Blog

Recent Posts