Perajin Songket Riau Bidik Pasar Singapura dan Malaysia

Kampar, Riau - Belakangan ini songket Riau mulai diminati para wisatawan, terutama Singapura dan Malaysia, termasuk turis lokal.

Perajin songket dari Kabupaten Kampar, Riau, membidik pasar Singapura dan Malaysia, karena selama ini produk mereka hanya dijual di Pekanbaru, terutama di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, dan toko cendera mata setempat.

"Kami akan memasarkan songket di Singapura mulai Januari 2013 agar lebih dikenal, dan diharapkan omzet penjualan meningkat," kata perajin songket Kampar, Zaitun, Kamis (27/12).

Ia mengatakan penjualan produk tenun songket tersebut, belakangan ini mulai diminati para wisatawan, terutama Singapura dan Malaysia, termasuk turis lokal dari Pulau Jawa yang berkunjung ke Riau.

Pada umumnya turis yang membeli songket tersebut di Bandara Sultan Syarif Kasim II dan beberapa gerai cindera mata di Pekanbaru.

Zaitun menambahkan, untuk membuat satu songket dengan ukuran 2 meter X 1,5 meter maka pengrajin dapat menyelesaikan selama tujuh hingga delapan hari, termasuk untuk selendang dengan ukuran 1,8 meter X 25 cm.

Namun hasil tenunan tradisional tersebut dipasarkan oleh petugas Dekranasda Kabupaten Kampar karena selama ini berfungsi sebagai bapak angkat.

Bahkan untuk harga satu songket lengkap berupa selendang, sarung lelaki dan perempuan sebesar Rp1,7 juta Rp2 juta.

Menurut dia, mayoritas motif yang digunakan pengrajin Kampar adalah Candi Muara Takus dan Pucuk Rebung dan Tampuk Manggis serta semut beriring. Setiap hari Zaitun membuat songket di lokasi di kawasan Perumahan Bangkinang Indah, Kabupaten Kampar yang juga berfungsi untuk penjualan.

Selain itu, pihaknya mengerjakan sejumlah songket pesanan dari Pekanbaru untuk digunakan pada pesta perkawinan dan acara adat Melayu.

-

Arsip Blog

Recent Posts