Angklung Hentakan Perayaan 100 Tahun Canberra

London, Inggris - Kelompok Angklung Canberra, Awivadya, yang antara lain membawakan lagu "Dancing Queen" yang sangat popular dalam film Mama Mia berhasil menghentakkan dan mendapat pujian publik Australia dan komunitas internasional dalam perayaan ulang tahun ke-100 Canberra, ibu kota Australia.

Puncak penampilan seni-budaya Indonesia menggelegar dengan tampilnya Kelompok Angklung Canberra, Awivadya, yang juga membawakan lagu Happy Birthday dan Manuk Dadali, kata Direktur, Projecting Indonesia pada acara ulang tahun ke 100 kota Camberra, Yasmi Adriansyah, Kamis.

Dikatakannya kelompok musik angklung Awivadya melalui dentang angklung yang rancak dalam kemasan harmonisasi yang indah mendapat pujian dari para penonton.

Puja-puji mengalir deras kepada Awivadya, termasuk dari Cole, penata suara panggung utama. "Penampilan Anda (Indonesia) adalah yang terbaik."

"Unbelievable. Sukar dipercaya," ujar Alan, seorang staf AusAID. "It was great. Luar biasa," tambah Elspeth, seorang profesional muda

"You guys are awesome. Anda semua hebat," sahut Debbie, manajer panggung.

Demikian kata yang dapat menggambarkan kiprah Indonesia dalam perayaan ulang tahun ke-100 Canberra, 11 Maret yang membuat hadirin dibuat terpukau oleh pagelaran budaya yang dibawakan diaspora Indonesia, ujar Yasmi Adriansyah.

Yasmi mengatakan pada perayaan 100 tahun Canberra ini, paviliun Indonesia menempati salah satu tempat utama di sisi danau Burley Griffin di pusat Canberra.

Dipimpin oleh Asosiasi Sekolah Bahasa Indonesia Australia (AILSA) dan difasilitasi penuh oleh KBRI Canberra serta didukung oleh diaspora Indonesia di Australia, paviliun Indonesia menampilkan keindahan nuansa busana batik dan tradisional serta seni budaya Indonesia.

Pada kegiatan itu kelompok gamelan KBRI Canberra juga membuat hadirin terpukau dengan sejumlah komposisi yang mengalun lembut.

Kelompok yang dipimpin oleh Pakde Gito, seorang budayawan Indonesia di Australia, tersebut berhasil mengundang para pengunjung untung bertandang ke paviliun Indonesia.

Penampilan Indonesia menjadi semarak ketika Orkes Ukulele Indonesia (OUI) menampilkan sejumlah lagu baik yang Bahasa Indonesia maupun asing seperti Stambul Chacha, Tanah Air, dan bahkan I’m Yours yang dibawakan dengan atraktif.

Penampilan OUI semakin menawan ketika Billy, putra Papua yang sedang menimba ilmu di Canberra, menyihir penonton dengan suara emasnya. Penonton bahkan bergoyang dan bernyanyi bersama.

Usai penampilan di paviliun Indonesia, para penonton beralih ke panggung utama dimana dua jenis seni-budaya Indonesia ditampilkan yaitu Tari Bali bertema "Baris" dibawakan I Gede Eka Riadi, yang membuat penonton seakan dipaparkan pada sentuhan magis pulau dewata.

Bahkan sejumlah anak-anak berteriak histeris ketika Gede melakukan gerakan maju mundur, seolah-olah hendak membawa mereka ke dalam nuansa Bali yang sejati.

Apresiasi pun disampaikan kepada Dubes RI untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema beserta jajaran KBRI Canberra yang telah memberikan dukungan penuh.

-

Arsip Blog

Recent Posts