Raja Ketapang: Konflik Melayu Serumpun, Selesaikan dengan Diplomasi Budaya

Pontianak, - Raja Ketapang, Gusti Kamboja menilai konflik yang berkecamuk di Sabah, Sarawak harusnya bisa diselesaikan secara damai dan menggunakan diplomasi kebudayaan.

Sangat naif rasanya, kata dia, jika persoalan seperti itu harus diselesaikan dengan cara mengangkat senjata serta mengorbankan banyak jiwa. Apalagi, yang berkecamuk adalah masyarakat serumpun.

Menurutnya, sebenarnya konflik ini adalah masalah antar dua negara. Dan masyarakat Indonesia tidak berhak ikut campur. Namun, kata Gusti Kamboja, yang berperang didalamnya adalah saudara serumpun, sehingga perlu campur tangan saudara serumpun untuk menyelesaikannya.

Apalagi, kata dia, dalam pertemuan yang berlangsung beberapa waktu lalu di Ketapang di sepakati untuk membentuk kerapatan Raja Sultan se-Borneo, termasuk di dalamnya adalah Kesultanan Sabah, Brunai Darusallam dan Sulu yang berkonflik.

"Terus terang kami menjadi prihatin. Kondisi seperti ini seharusnya tidak memakan korban jiwa. Seharusnya kita masyarakat Melayu serumpun harus hidup damai berdampingan dan jangan ada perang," himbau dia.

Ketua DPRD Kabupaten Ketapang itu juga mengungkapkan, ASEAN sebagai jembatan dan wadah komunikasi negara Asia Tenggara, seharusnya bisa menjadi penengah persoalan tersebut.

"Di ASEAN itu, ada bidang kebudayaan yang saya rasa mampu menjadi penengah persoalan tersebut. Kumpulkan seluruh raja di ASEAN ini. Lakukan pertemuan. Cari jalan keluar yang terbaik. Bukan antara pemerintah Malaysia dengan Kesultanan Sulu yang malah akan semakin panas," katanya.

Dia juga menyarankan agar Pemerintah Malaysia, menemui perwakilan pihak kesultanan di daerah Sabah, Brunai, dan Borneo dalam mencarikan solusi persoalan tersebut. Menurutnya, dengan latar belakang dan sejarah latar belakang serumpun yang sama, dia rasa, persoalan ini bisa diselesaikan dengan cara baik-baik.

"Untuk permasalahan siapa pemilik sah tanah Sabah, bisa dibuktikan dengan cara perdata. Siapa yang punya bukti kuat, masing-masing bisa mengajukan ke PBB. Mungkin dunia yang akan memutuskan, bukan Malaysia ataupun Kesultanan Sulu," kata dia.

-

Arsip Blog

Recent Posts