Sanggar Budaya Sumut Kembalikan Jati Diri Kesenian Nusantara

Medan, Sumut - Sanggar Budaya Group (SBG) semakin mengeksiskan sanggar tarinya. Sejak dipegang Tengku Mira Sinar, SBG telah memperkenalkan kesenian tari daerah ke beberapa even nasional sampai internasional. Diantaranya negara ASEAN, Asia, UEA, Qatar, Eropa, dan Amerika Latin.

“Misi kami adalah mengeksistensikan kebudayaan daerah, menjaga dan memperkenalkannya ke seluruh pelosok nusantara dan masyarakat dunia. Dahulunya spesifikasi kami adalah tari daerah Melayu namun seiring perkembangan, SBG kini mampu mengajarkan hampir semua tarian daerah,” ujar Pimpinan SBG, Tengku Mira Sinar kepada Analisa, Rabu (3/4).

Dijelaskan, pada dasarnya perkembangan seni tari di Sumut cukup bagus dan sangat berpotensi serta berpeluang untuk diperkenalkan ke dunia internasional. Seni tari itu dapat dijadikan kekayaan daerah bila ada perhatian dan dukungan pemerintah.

“15April ini, SBG akan kembali menampilkan seni tari Melayu khas Deli di even Pesta Gendang Nusantara (PGN) di Malaka. SBG akanmenampilkan satu tari untuk pertunjukan utama dan empat tari untuk pertunjukan pocket show. Penampilan SBG selalu dinanti karena penyajian tari dan musik SBG tidak pernah sama tiap tahunnya,” katanya.

PGN sendiri, tambahnya akan diikuti oleh beberapa negara dunia, diantaranya Uzbekistan, India, Srilanka, Slovakia, Mesir, Korea, dan Cina. Kegiatan itu adalah rangkaian dari Hari Ulang Tahun Bandaraya Melaka Bersejarah dan menjadi acara penting yang selalu dinantikan, serta diresmikan langsung oleh Gubernur Malaka TYT Yang di-Pertua Negeri Melaka.

Tuanku Luckman Sinar Basarsyah-II, SH sebagai salah satu pelopor PGN, telah membawa Sinar Budaya Group berpartisipasi dalam acara PGN sejak PGN pertama tahun 1995 dan selalu membawakan tari-tarian etnis Sumatera Utara.

Peran pemerintah

Menurut Tengku Mira Sinar, peran pemerintah baik pusat maupun daerah masih sangat kurang perhatian terhadap sanggar tari yang ada. Bahkan pemerintah, baik kota maupun provinsi telah membentung sanggar seni tari sendiri. Hal itu membuat sanggar tari lainnya menjadi mati suri.

“Medan harus menggelar pertunjukan tari tingkat internasional. Seniman dunia sudah lama menantikan undangan seperti PGN yang diadakan di Medan. Dengan pagelaran PGN, kota Melaka semakin gemilang dan berjaya. Alm. Tengku Luckman Sinar bukan pejabat pemerintah dan bukan anggota DPRD, namun selama hidupnya, beliau menyisihkan dana pribadi untuk mengembangkan seni budaya Sumut,” katanya.

Kepada generasi muda, Tengku Mira Sinar berharap harus lebih mencintai dan melestarikan seni dan budaya etnisnya. Seni budaya dipandang sebagai suatu potensi selain sekedar sebuah jatidiri. Berbagai seni baik tari dan musik dapat dikembangkan dan dijadikan sebagai wahana untuk meningkatkan keterampilan sebagai profesi seseorang untuk mandiri dan sebagai pekerja seni professional.

Dalam menyongsong Asean Community tahun 2015 mendatang, inilah saatnya generasi muda mempersiapkan peningkatan daya saing dimana persaingan pemuda pada tahun 2015 bukan lagi terbatas pada tingkat nasional melainkan sudah mencakup kawasan Asia Tenggara.

-

Arsip Blog

Recent Posts