Sultan Langkat Anugerahkan Gelar Melayu

Tanjung Pura, Sumut - Kesultanan Negeri Langkat menganugerahkan gelar adat melayu kesulthanan “Datuk Setia Negeri” kepada Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu, SH ditandai dengan pemakaian selempang dan penyematan pin.

Gelar itu dinobatkan Sultan Langkat Sri Paduka Duli Y M Tuanku Azwar Abdul Djalil Rahmatshah Al Hajj pada acara Majelis Upacara Penganugrahan gelar adat Melayu dan pengukuhan Kerapatan Adat Negeri Langkat di halaman Masjid Azizi Tanjung Pura, Sabtu (30/3).

Gelar kehormatan itu juga diberikan kepada Ir H Irsan Noor Bupati Kutai Timur Kalimantan Timur (Datuk Duta Diraja), Prof, DR Hj Mariam Darus Badrulzaman, SH, FCBArb guru besar bidang hukum USU (Datuk Sri Cahaya Bestari), Prof DR Djohar Arifin Husin Ketua Umum PSSI (Datuk Mulia Perkasa), Mayjend (Purn) H Barkah Tirtadjaya mantan duta besar RI di Mesir (Datuk Indra Diraja) dan Kolonel (Purn) H Bachtiar Jafar mantan Walikota Medan (Datuk Johan Perkasa).

Sultan Langkat Tuanku Azwar Abdul Djalil Rahmatshah Al Hajj mengatakan, gelar yang diberikan jangan dipandang sebagai alat kekuasaan, tetapi jadikan amanah dan dijaga, prosesi itu juga diselenggarakan sebagai upaya pelestarian adat budaya bangsa ,yang merupakan tanggung jawab bersama menjaga dan melestarikannya,

“Jangan biarkan adat budaya tenggelam, harus digali agar tak hilang dari muka bumi supaya anak cucu kita nanti tau dan mengerti sejarah,” ujarnya.

Disebutkan, pemberian gelar kepada Bupati Haji Ngogesa didasari daya upaya yang telah banyak diperbuatnya bagi pembangunan dan kemajuan Langkat, termasuk masyarakat melayu dengan terbuktinya Langkat sebagai daerah yang banyak menerima penghargaan tingkat nasional sejak dipimpin Bupati Ngogesa.

“Sudah selayaknya kita mendukung kepemimpinan Bupati Ngogesa Sitepu dilanjutkan pada periode yang akan datang. Mari kita kembalikan kejayaan Langkat, terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung,”ujar Sultan Langkat.

Bupati Langkat Datuk Setia Negeri H Ngogesa Sitepu, SH usai menerima penganugrahan mengucapkan terima kasih dan bersyukur atas gelar yang diberikan, dia mengimbau kepada masyarakat Langkat agar tidak terpecah belah oleh pengaruh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab atas isu-isu yang berkembang di masyarakat

“Langkat ini tanah melayu, kita semua harus hidup dengan menjunjung tinggi adat dan budaya mengedepankan kesantunan seperti masyarakat melayu,” kata bupati.

Datuk Mulia Perkasa Prof DR Johar Arifin Husin mengatakan, pentingnya masyarakat memahami adat dan berbudaya karena dengan beradat manusia akan berakhlak dan bertutur sapa baik dan sopan sehingga terhindar dari berbagai perselisihan dan konflik yang dapat memecah belah bangsa.

Diungkapkannya, Langkat di bawah kepemimpinan Bupati Haji Ngogesa telah bertambah martabatnya hingga layak untuk terus didukung dan dilanjutkan.

“Apabila terus mendapat kepercayaan, Pemkab Langkat nantinya akan membantu pembangunan replika istana Sulthan Langkat sebagai objek wisata sejarah,”ungkap Johar.

Sebelumnya juga dikukuhkan Kerapatan Adat, Kepala Balai dan Penghulu Adat serta kejeruan yakni Kejeruan Bahorok T. Alfit Hasyim, Selesai HT. Zulkarnain, Bingai HT. Haidir Sulaiman BBM, Punggai HT. Abdul Hamid S bin T. Abu Serah, kemudian Kedatukan Hinai Datuk OK Fahmi, Cempa Datuk OK Fadlan, Pt Cermin Datuk OK Elfian Agus Bin OK Marhasyim dan Secanggang Datuk OK HOK Zulkarnain Bin OK Idrus.

-

Arsip Blog

Recent Posts