Kejayaan Kerajaan Trumon

Aceh merupakan wilayah paling strategis bagi perdagang, nelayan, ataupun aktivitas ekonomi lainnya. Berdasarkan warisan literasi yang ada, mencatat bahwa pada abad ke-18 telah berdiri sebuah kerajaan yang dipimpin langsung oleh seorang saudagar pemuka Islam dan berasal dari XXV Mukim Aceh Besar, kerajaan tersebut bernama Kerajaan Trumon. Saudagar yang memimpin Trumon ini juga diberi gelar sebai Teuku Raja Singkil, beliau adalah Tengku Djakfar. Tengku Djakfar mempelajadi dan mendalami Islam di Ujung Serangga, kecamatan Susoh, Aceh Barat Daya sehingga meraih gelar labai atau tengku, panggilan ulama dalam masyarakat Aceh.

Dipimpin oleh seorang saudagar membuat rakyat Trumon memahami betul bagaimana cara berdagang yang baik dan dapat menghasilkan uang yang banyak untuk mereka. lalu dikenallah masyarakat Kerajaan Trumon sebagai masyarakat yang sejahtera. Sebagai negri lada yang tersohor, daerah Trumon ini mampu dikenal di Negara-negara Asia dan Eropa, sehingga banyak yang berdatangan dan ingin menjadi warga di Kerajaan Trumon. Kejayaan ini di kokohkan lagi dengan diberinya cap Sikuereung (sembilan) sebagai mata uang sendiri yang dikenal di dunia. selain itu mereka juga memiliki armada dagang laut yang diberi nama Diana dan Le-Xemie yang membawa lada ke Penang, India dan Timur Tengah. Hal tersebut terjadi di bawah kepemimpinan Teuku Raja Bujang dengan kebijaksanaan dan kecerdasan yang dimilikinya. Kepemimpinan Kerajaan Trumon berlangsung dari satu keturunan ke keturunan lainnya.

Di bawah kepemimpinan Teuku Raja Fansury Alamsyah (Teuku Raja Batak) yang menggantikan ayahnya Teuku Raja Bujang, Trumon mengalami masa-masa sulit. Jumlah penduduk merosot drastis dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor sebagai berikut.

Banyak warga yang meninggal dunia akibat wabah kolera yang melanda mereka, juga cacar yang diperkirakan terjadi pada tahun 1885.

Trumon menjadi basis umum anti kape (Belanda), yaitu MUSLIM. Sedangkan panglima muslimin adalah keluarga Raja dan dibantu pula oleh kerajaan. Hal ini mengakibatkan banyak penduduk yang memiliki untuk keluar dari Trumon.

Masuknya Jepang ke tanah air dan menjadikan Trumon sebagai tempat pertahanan dalam menghadapi tentara sekutu pada Perang Timur Raya.

Masuknya penjajah ke Indonesia membuat pergerakan Trumon sudah tidak selincah dulu lagi, belum lagi tekananan yang diberikan untuk masyarakat Trumon. Sampai masuknya Belanda dan jepang Trumon masih dapat mempertahankan dirinya dengan segala sisa-sisa kepemimpinannya. Namun, saat masuk masa kemerdekaan masyarakat Trumon diberikan kebebasan untuk merdekan menjadi Kerajaan yang berdaulat, tetapi hal itu ditolak karena adanya filling yang dilakukan dengan daerah lainnya. Trumon akan merdeka jika semua daerah si Aceh ini diberikan kemerdekaan seluruhnya dan sepenuhnya. Maka kedaulatan yang ditawarkan pun ditolaknya. Hingga masa kemerdekaan secara nasional berhasil di raih, berakhir pulalah kerajaan Trumon. Tidak ada yang tau secara pastinya tahun bahkan tanggal dan bulan berapa Trumon benar-benar runtuh, tetapi dari semua itu tujuan utama masyarakat Trumon sudah tercapai, yaitu: Merdeka!

_______________

Sumber Rujukan


Maswardi. 7 Maret 2012. “Kerajaan Trumon dan Benteng Kuta Batee”. 

Yusmarwandi. 14 Februari 2012. “Sejarah Kerajaan Trumon” 

Sumber: wacananusantara.org
-

Arsip Blog

Recent Posts