Demi Uang, para PSK Pasrah

Terminal Pesiapan sejak lama dikenal sebagai tempat esek-esek di Tabanan. Hampir semua lapisan masyarakat mengetahui bahwa di tempat itu ada PSK yang mangkal siap melayani para lelaki hidung belang. Para PSK sebagian besar mangkal pada warung-warung yang tutup pada siang hari. Dari data sero servei, 26 persen PSK di lokasi ini telah terjangkit HIV/AIDS. Ini perlu diwaspadai masyarakat yang ingin menikmati 'daging mentah' di lokasi ini. Bagaimana keseharian terminal ini?

SIANG hari, tampak tidak ada yang istimewa dari terminal tersebut. Belasan mobil truk berjejer rapi. Demikian pula sepeda motor yang dijualbelikan. Hanya sore hari ada pedagang-pedagang mobil yang membuat terminal tersebut lebih ramai. Sementara warung-warung tempat mangkal PSK akan mulai buka ketika menjelang malam.

Seperti yang terlihat Sabtu (22/11) kemarin, sejumlah warung hanya dibuka pintunya. Dari pintu ada wanita yang sering melongok ke luar seolah menunggu mangsa. Mereka berpakaian minim yang membuat para kaum adam tergiur. Wanita ini akan tampak curiga jika ada kaum hawa yang mendekati. Ketika ditemui Bali Post, seorang di antaranya akhirnya mau buka mulut.

Ia mengaku rela menjalani profesi itu walau harus terinfeksi HIV/AIDS. Pasalnya, para kupu-kupu malam ini mengaku memerlukan uang untuk hidup, makan, merawat diri dan sebagian dikirim ke kampung halamannya.

Ani (bukan nama sebenarnya) mengaku di tempat itu ada lebih dari seratus wanita yang berprofesi seperti dirinya. Bukan hanya gadis perantauan dari luar Bali, tetapi ada juga orang Bali. Hanya sedikit yang tinggal di tempat itu, sebagian besar kos. 'Kami mencari uang jual barang sendiri, daripada pejabat jual jabatan makan uang rakyat. Mana yang lebih halal,' tanya Ani yang mengaku tamat SD di Jawa ini.

Dari hasil sementara sero survei yang dilakukan oleh KPAD Tabanan, BRSU dan Kelompok Kerja Galang Hati LSM Bala Nusa, dari 49 orang PSK yang diambil sampelnya, 13 orang di antaranya positif HIV. Diperkirakan jumlah sebenarnya yang mengidap HIV dua kali lipat dari angka ini. September lalu sebanyak 105 warga Tabanan yang terdata mengidap HIV/AIDS. Dari jumlah itu, 33 dinyatakan mengidap HIV dan 75 orang positif AIDS. Sebanyak 17 orang telah meninggal, termasuk seorang pejabat.

Wakil Bupati Tabanan IGG Putra Wirasana juga membenarkan kasus HIV/AIDS ibarat fenomena gunung es. Di mana jumlah kasus sesungguhnya jauh lebih besar dari data yang diperoleh. Guna menghindari semakin luas penyebaran HIV/AIDS, sejak tahun 2005 lalu di Terminal Pesiapan berdiri klinik khusus yang memberikan pelayanan kesehatan dan konseling bagi para PSK. Klinik ini buka setiap hari Senin dan Kamis di mana sekitar 10 PSK dalam sehari datang untuk memeriksakan diri.

Dr. Wisma Brata dari Dinas Kesehatan Tabanan mengatakan aktivitas klinik ini sempat berhenti setahun karena tidak ada biaya operasional. Di tempat itu ada sekitar 15 germo yang memelihara belasan PSK (BPost)

-

Arsip Blog

Recent Posts