Pancarona Siap Tampil di Festival Teater Nasional

Jambi - Teater Pancarona Jambi akan menjadi duta Jambi pada Festival Teater Rakyat Nasional di Kota Medan mulai 25 Mei, kata Ketua Teater Pancarona Karim Bonarti di Jambi, Kamis.

"Untuk kesekian kalinya kami dipercaya mewakili Jambi pada ajang tahunan festival tersebut di Kota Medan," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa ajang festival itu merupakan salah satu Program Kemenkominfo melalui Biro Kehumasan pemerintahan setiap provinsi. Pancarona secara konsisten mengembangkan teater rakyat Jambi Dul Muluk dalam eksplorasi kekaryaan berteaternya senantiasa dipercaya untuk menjadi duta Jambi.

Prestasi tertinggi yang pernah diraih Jambi adalah sebagai juara ketiga, serta tidak pernah absen menyabet penghargaan di ajang bergengsi bagi seniman-seniman tradisi tersebut.

"Pada penyelenggaraan di Kota Medan selaku tuan rumah pada 2013, kami mengusung naskah atau lakon baru yang mengangkat identitas lokal Jambi berangkat dari akar tradisi yang lakonnya di beri judul `Tanah Leluhur`," ujar Karim Bonarti.

Lakon tersebut, tambah dia, diangkat dari berbagai tradisi suku Kubu atau suku Anak Dalam (SAD) yang hingga kini mendiami Jambi yang dieksplorasikan dengan konsep teater modern beraliran komedi.

Dalam lakon ini beberapa seni budaya Kubu di jadian materi pembangun cerita seperti berbagai tarian pedalaman, berbagai ritual dan interaksi sosial termasuk pergeseran paradigma masyarakatnya yang kian mengikuti gaya hidup modern diramu dan disajikan jadi sebuah pertunjukant teater tradisional yang menarik.

"kami memboyong sedikitnya 15 orang pendukung sebagai aktor dan aktris, yang salah satunya adalah enterteiner dan budayawan muda Jambi yang juga seorang kepala SMP 1 Jambi itu," kata Bonarti.

Selain itu, tambah dia, guna mendukung pergelaran tersebut pihaknya juga melibatkan kerjasama dengan oemusik tradisional Jambi Dedi Djabak maestro gendang melayu Jambi dan Junai seorang violis spesialis nnyanyian tradisional Jambi Krinok.

"Selain mereka untuk penata tari kita bekerjasama dengan seorang penata tari handal Jambi yakni Maryam Anton J Senda," ujar Bonarti.

Sementara lakon Tanah Leluhur yang diusung tersebut secara singkat menceritaan tentang bagaimana seorang anak SAD yang berhasil mengenyam pendidikan modern yang sebelumnya adalah tabu dilakukan kelompok SAD.

Kondisi itulah yang selanjutnya menjadi konflik dalam kelompoknya ketika dia pulang ke kampung halamannya di salah satu sudut hutan Jambi dan dia mencoba mengenalkan pula gaya kehidupan modern tersebut di tengah kehidupan masyrakatnya, dimana penolakan dan protes terus berkelanjutan sampai akhirnya tumenggung turun tangan mendamaikan.

Dengan lakon tersebut yang ditulisnya sendiri tersebut Bonarti dan segenap anggot timnya optimistis Jambi bisa berjaya pada penyelenggaraan festival tahun ini dengan para anggota tim pendukung adalah Kuriati, Ngadio, Noval Novrianti, dan Mulyadi.

-

Arsip Blog

Recent Posts