Spirit Budaya Melayu dalam Pesta Pora Melayu 2013

Bandung, Jabar - Memperingati hari jadinya yang ke-7, Unit Kebudayaan Melayu Riau ITB (UKMR ITB) menyelenggarakan pergelaran seni Pesta Pora Melayu 2013. Mengangkat tema "Dance of The Yellow Flash", pagelaran seni tersebut bertempat di Teater Tertutup Dago Tea House pada Selasa (21/05/13).

Pergelaran seni tersebut menampilkan beberapa tarian, musik, dan drama klasik melayu yang digubah kembali. Musik dan tarian dikemas dalam satu tema yaitu "Lenggang Berdendang Zapin". Zapin berasal dari bahasa arab yaitu zafn yang mempunyai arti pergerakan kaki cepat mengikut rentak pukulan. Zapin merupakan khazanah tarian rumpun Melayu yang mendapat pengaruh dari Arab. Tarian tradisional ini bersifat edukatif dan sekaligus menghibur, digunakan sebagai media dakwah Islamiyah melalui syair lagu-lagu zapin yang didendangkan. Tujuan utama dari pergelaran seni ini bertujuan untuk melestarikan budaya melayu dan memperlihatkan spirit dari bangsa Melayu.

Pergelaran seni dibuka oleh Tari Persembahan atau Tari Makan Sirih. Tari tersebut bertujuan untuk menyambut tamu kehormatan seperti cik-cik dan puan-puan. Acara selanjutnya diisi oleh drama klasik melayu yang berjudul "Kisah Labu dan Labi" mengenai dua orang pekerja kecil bernama Labu dan Labi. Mereka berdua bekerja pada seorang saudagar kaya nan pelit bernama Haji Bakhil. Labu adalah seorang juru masak dan Labi adalah seorang supir. Setiap hari mereka berdua harus bekerja dengan baik, jika ada kesalahan sedikit saja maka mereka akan dihukum oleh Haji Bakhil.

Sampai suatu malam, Labu dan Labi saling berkeluh kesah. Mereka ingin mendapat pekerjaan layak dan menginginkan seorang pujaan hati. Ternyata mereka berdua menyukai gadis yang sama, Cik Manisa yang tak lain anak dari Haji Bakhil. Malam itu mereka berdua berkhayal menjadi orang sukses. Hingga suatu ketika, Labu menjadi orang kaya sementara Labi tetap menjadi supir Haji Bakhil. Dengan kekayaannya, Labu bermaksud memperistri Cik Manisa namun ia tak mau. Akhirnya Cik Manisa jatuh sakit terkena bala petaka dari dukun suruhan Labu. Haji Bakhil menyuruh Labi mencarikan obat untuk Cik Manisa. Setelah obatnya didapat, Cik Manisa sembuh dan Labi ingin memperistri Cik Manisa.

Saat pernikahan antara Labi dan Cik Manisa berlangsung, Labu beserta dukunnya datang. Pertempuran antra Labu dan Labi tak terelakkan lagi. Sampai pada suatu pagi Haji Bakhil membangunkan mereka berdua. Ternyata Labu dan Labi hanya bermimpi. Labu tetap menjadi juru masak serta Labi tetap menjadi supir Haji Bakhil.

Dalam setiap adegan drama, disisipi tarian dan musik. Tarian dan musik tersebut di antaranya Zapin Hempas, Zapin ya Ladan, Zapin Tenglu, Batin Kemuning, Musik Lancang Kuning, dan Zapin Blues. Drama dikemas dengan lelucon-lelucon unik sehingga mengundang gelak penonton. Drama sederhana tersebut memiliki banyak pelajaran yang dapat kita ambil.

-

Arsip Blog

Recent Posts