Sambut Ramadhan, Lampung Gelar Tradisi Belangiran

Bandarlampung, Lampung - Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1434 H. Pemerintah Provinsi Lampung melaksanakan gelar bersih diri sebagai prosesi mensucikan diri dengan mandi di sungai. Acara yang berlangsung meriah dihadiri ribuan masyarakat. Belangiran merupakan tradisi budaya Lampung dalam membersihkan diri sambut bulan suci ramadhan.

Rangkaian acara Belangiran berlangsung di sungai atau kali Akar Kelurahan Sumur Putri, Kecamatan Telukbetung Utara yang dihadiri sejumlah pejabat,Fokorpimda dan Pns dilingkungan pemerintah provinsi Lampung.

Belangiran yang dihadiri Gubernur Lampung Sjachroedin ZP, Kapolda Lampung Brigjen Pol. Heru Winarko, Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Ir.Berlian Tihang,MM, serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Lampung, serta tokoh adat MPAL.

Gubernur Lampung Sjachroedin ZP mengatakan, Belangiran merupakan tradisi turun temurun warga Lampung, dalam mensucikan diri menjelang Ramadhan akan tiba, yang perlu dilestarikan agar tidak punah. Tradisi ini merupakan salah satu cara yang dilakukan umat Islam di daerah ini dalam menyambut bulan suci Ramadhan.

"Berbagai ritual dan tradisi menyambut bulan suci Ramadhan ini telah terjadi turun temurun ,dengan istilah di Lampung Belangiran atau mandi untuk mensucikan diri," kata Sjachroedin dalam sambutan acara, belum lama ini.

Lanjutnya, selain itu, tentu masih banyak cara lainnya yang dilakukan oleh umat Islam dalam menyambut bulan suci Ramadhan diantaranya menziarahi makam keluarga dan kerabat yang telah meninggal dunia, tradisi memukul bedug, dan mandi untuk mensucikan diri. Tradisi itu, bagi masyarakat di Jawa menyebutnya dengan "Padasan", sedangkan orang Minang "mandi Balimau", dan orang Lampung menamakannya "Belangiran",tuturnya.

Sjachroedin menambahkan, bahwa mensucikan diri dalam menyambut bulan suci Ramadan tidak hanya membersihkan badaniah saja, tapi lebih berorientasi kepada mensucikan diri dan hati, seperti rasa iri, dengki, benci dan sombong, juga rasa dendam pada seseorang.

"Sebagai contoh Untuk mensucikan harta yang kita miliki, yaitu dengan mengeluarkan zakat fitrah dan sedekah," tambahnya.

Ritual dan tradisi seperti Belangiran, menurutnya tidak dimaknai macam-macam, karena hanya merupakan bentuk ucapan syukur menyambut kedatangan bulan suci Ramadan, sekaligus dalam rangka melestarikan budaya Lampung agar tidak punah dimakan zaman.

Berdasarkan pantauan, ribuan warga yang terdiri atas anak-anak, ibu-ibu, dan sejumlah pemuda menunggu sejak siang hari di kali Akar,kendati acara dimulai pukul kurang lebih pukul 14.30 wib.

masyarakat, berharap sekali puncak penglepasan 300 kilogram ikan mas dan ratusan ekor dan bebek ayam,ini terlihat dari rasa kegembiraan bercampur suara gaduh dalam sesi pelepasan itu.

Masyarakat terlihat berebut untuk mendapatkan ikan dan ayam yang dilempar oleh gubernur Lampung serta sejumlah pejabat dan jajaran Fokorpimda.

-

Arsip Blog

Recent Posts