Ini Rasanya Ngabuburit di Masjid Terbesar di Singapura

Singapura - Masjid Sultan adalah masjid terbesar di Singapura. Tiap bulan Ramadan, masjid ini selalu ramai dikunjungi umat muslim saat menjelang berbuka. Ada bazar meriah dengan aneka takjil dari berbagai negara di sana. Ngabuburit jadi seru!

Tak masalah jika Anda mengisi bulan Ramadan dengan jalan-jalan ke Singapura. Sebab di sana, ada berbagai destinasi yang punya kegiatan-kegiatan seru selama bulan Ramadan. Di Masjid Sultan misalnya, terdapat Ramadhan Bazaar Masjid Sultan yang meriah di pelatarannya.

"Pasar ini hanya buka saat Ramadan saja selama sebulan penuh, sebab pemerintah hanya kasih izin saat itu. Kalau di hari biasa takkan ada izin, sebab bikin kumuh," kata Supiyah, nenek berusia 64 tahun dengan bahasa Indonesia berlogat melayu yang kental kepada detikTravel, Minggu (21/7/2013).

Ramadhan Bazzar Masjid Sultan memang terlihat seperti pasar. Banyak masyarakat sekitar atau wisatawan yang datang berduyun-duyun meramaikan bazar ini. Di sini wisatawan bisa membeli aneka makanan untuk bebruka puasa. Seperti Supiyah, dirinya terlihat menghampiri tenda-tenda semi permanen dan membeli aneka takjil.

Asyiknya, makanan yang ada di bazar ini berasal dari berbagai negara. Ada makanan ala Timur Tengah, India, hingga Indonesia. Wisatawan-wisatawan yang datang menghabiskan waktu ngabuburit dengan berbelanja aneka makanan enak di sana, atau sekedar duduk-duduk di pelataran masjidnya.

Banyak menu makanan Indonesia bakal Anda jumpai dengan di sana, misalnya nasi rawon, nasi kuning, dan otak-otak. Makanan yang paling mudah ditemukan adalah makanan ala India, seperti nasi briyani dan laksa.

Jangan lupa untuk membeli makanan ala Timur Tengah yang terkenal enak, seperti kebab dan samosa yang sejenis bakwan kering. Beberapa makanan yang terdengar asing seperti roti Jhon, ini adalah makanan serupa sandwich isi telur juga boleh Anda buru. Ada juga ada roti prata yang mirip roti cane di Aceh dan ada air katira yang sekilas mirip es cendol. Cukup unik, dan rasanya tak kalah enak!

"Di sini tak hanya muslim saja yang datang. Yang China dan bukan muslim pun banyak, mereka paling suka beli makanan dan belanja di sini," ucap Supiyah.

Memang, saat itu terlihat banyak wisatawan dari berbagai negara yang datang ke sini. Mereka biasanya datang dan berburu aneka makanan di Ramadhan Bazzar Masjid Sultan. Kapan lagi, menemukan bazar dengan aneka menu makanan lengkap seperti ini.

Tak hanya menjual makanan, di sana juga ada pedagang yang menjajakan kaset lagu-lagu Islami. Suaranya membahana lewat speaker yang disetel cukup kencang volumenya.

Para pedagang kaki di Ramadhan Bazzar Masjid Sultan membuka lapaknya dari pukul 15.00 sore hingga pukul 20.00 malam waktu setempat. Puncak keramaian adalah menjelang waktu berbuka puasa, sekitar pukul 19.00 waktu setempat. Harga yang dijajakan di sini terbilang murah, kisarannya dari SGD 2-10 atau sekitar Rp 16 ribu hingga Rp 80 ribu.

Ternyata, tradisi bazar di sini sudah ada sejak tahun 1960-an. Meski wisatawan puas berburu makanan, Masjid Sultan yang sudah berdiri sejak 1826 ini sudah menyiapkan takjil gratis untuk berbuka puasa. Asyik bukan?

Masjid Sultan terletak di Distrik Kampung Glam atau biasa disebut dengan Arab Street, tepatnya di Jalan Bussorah. Kawasan ini sejak dulu terkenal sebagai pusat pemukiman warga Arab dan Melayu, bahkan merupakan kawasan di mana keluarga kerajaan Melayu pernah tinggal. Di seberang jalan terdapat bekas Istana Raja Melayu yang kini sudah berubah menjadi museum, Malay Heritage Centre.

-

Arsip Blog

Recent Posts