Apresiasi untuk Budaya Melayu

Pontianak, Kalbar - Lomba tari Melayu antar SMA sederajat menjadi salah satu kegiatan pada rangkaian Hari Jadi ke-242 Pontianak. Sebanyak 14 SMA mengikuti kegiatan itu. Keluar sebagai juara adalah SMAN 10. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pontianak, Hilfira Hamid, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi Pemerintah Kota Pontianak kepada SMA atas dedikasi mereka yang telah melakukan pembinaan dan pelestarian seni budaya Melayu, khususnya tari kepada siswa-siswanya.
“Seperti diketahui, beberapa sekolah memang memiliki kegiatan pengajaran khusus tari Melayu. Harapan ke depan adalah agar di setiap sekolah yang ada di Kota Pontianak memiliki kegiatan sejenis, sehingga tari Melayu semakin memasyarakat, terlebih kepada generas muda Kota Pontianak,” ujarnya.
Juri Festival Tari Melayu 2013, Yuza Yanis Chaniago, mengatakan bahwa kreatifitas dalam tari Melayu tidak lantas membenarkan budaya-budaya yang tak berakar dari tradisi masyarakat Melayu diinternalisasikan ke dalam sebuah karya tari. “Hal ini menjadi salah satu pertimbangan penilaian juri dalam festival,” katanya.
Dalam konteks pembangunan karakter, pendidikan Tari Melayu yang telah dilakukan beberapa SMA di Kota Pontianak sangat bermanfaat untuk membangun moralitas para siswa. “Sehingga, selain mengandung nilai wisata tari Melayu juga memuat nilai moral dalam pembangunan karakter yang menjadi cita-cita pendidikan nasional kita saat ini,” tutur pemilik Sanggar Bougenville itu.
Festival Tari Melayu 2013 dilangsungkan di Sport Center IAIN Pontianak, dua hari lalu. Selain SMAN 10 keluar sebagai juara pertama, juara kedua diraih SMA N 4, dan penyaji terbaik tiga adalah SMAN 2. Wali Kota Pontianak Sutarmidji berpesan agar upaya pelestarian budaya daerah, khususnya tari Melayu yang ada di Kota Pontianak ini terus digalakkan. Salah satu upaya menjaga eksistensi tari Melayu di antaranya dengan lebih sering lagi mengadakan even.
“Pengemasan tari Melayu yang ada di Kota Pontianak jangan sampai terlepas dari kearifan lokal. Setiap etnis yang ada di Kota Pontianak memiliki kearifan tersendiri, demikian pula dengan etnis Melayu sehingga karya tari Melayu pun harus disandarkan pada akar tradisi masyarakat Melayu pula,” paparnya.
-

Arsip Blog

Recent Posts