Pawai Budaya Lampung Awali Festival Krakatau

Lampung Selatan, Lampung - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar didampingi pejabat Pemerintah Provinsi Lampung serta perwakilan duta besar negara tetangga resmi membuka gelaran Festival Krakatau ke-23.
Bertempat di depan Kantor Bupati Lampung Selatan, pembukaan ditandai dengan pemukulan Gamolan atau cetik Lampung yang merupakan alat musik tradisional asal Lampung.
"Festival Krakatau ini merupakan yang ke-23. Festival ini dilaksanakan setiap tahun yang seharusnya berjalan pada bulan Agustus," kata Gubernur Lampung, Sjachroedin ZP dalam sambutan pembukaan Festival Krakatau ke-23, Sabtu (19/10/2013).
Namun, menurut Sjachroedin, gelaran festival ini dimundurkan waktunya akibat pada bulan Agustus lalu terbentur dengan bulan Ramadhan. "Karena terbentur dengan adanya puasa sehingga baru kali ini kita adakan. Mundur dari kebiasaan jadwalnya," katanya.
Festival Krakatau pada tahun ini digelar dengan berpusat di Kalianda, Lampung Selatan. Sjachroedin mengatakan, dia ingin menyajikan suasana baru pada festival tahun ini, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Pembukaan Festival Krakatau diawali dengan parade penampilan kain tapis yang merupakan kain khas asal Lampung. Setelah itu dilanjutkan dengan karnaval pawai budaya dari masing-masing kabupaten yang ada di Provinsi Lampung.
Dengan rutinnya digelar festival di Lampung seperti Festival Krakatau ini, Sapta berharap semakin banyak orang mengetahui kebudayaan Lampung. Akhirnya mereka pun berbondong-bondong untuk berwisata ke Lampung.
"Saya pikir tepat sekali bahwa hari ini kita mempertontonkan sebagian kecil dari budaya Lampung karena melalui festival kita memperkenalkan budaya itu dan sekaligus mempromosikan kepada tamu-tamu kita," jelas Sapta.
Festival Krakatau ke-23 dilaksanakan pada 19-20 Oktober 2013 dengan mengangkat tema "The Mask of United Colours". Salah satu agenda utama festival ini adalah kunjungan ke Anak Gunung Krakatau yang berlangsung pada hari kedua perayaan.
-

Arsip Blog

Recent Posts