Gelar Adat Budaya Nasional Masih Minim Anggaran

Soreang, Jabar - Kabupaten Bandung akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Gelar Pemberdayaan Adat dan Budaya Nusantara tingkat nasional, 12-13 November 2013. Kementerian Dalam Negeri selaku penginisiasi acara merencanakan penyelenggaraan festival di Kabupaten Bandung menjadi titik awal agar gaungnya lebih besar dan terasa dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Namun demikian, penyelenggara acara mengatakan masih minimnya anggaran dari pusat untuk festival tersebut.

Kepala Bidang Pemberdayaan Adat dan Pengembangan Sosial Budaya Masyarakat Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, Omi Rohmiasih, mengatakan, perencanaan untuk membuat gelaran adat dan budaya itu bertaraf nasional masih diliputi minimnya anggaran dari pemerintah pusat. Dia menyebutkan, dana dari pusat untuk festival ini sebesar Rp 100 juta, sedangkan Pemkab Bandung mengeluarkan dana sekitar Rp 400 juta.

"Memang masih minim anggarannya. Meskipun begitu, kami cukup bersyukur kami diberikan kepercayaan untuk menyelenggarakan gelar adat dan budaya tersebut," katanya ditemui di sela-sela rakor Gelar Pemberdayaan Adat dan Budaya Nusantara, di Soreang, Kamis (27/11/2013).

Dia menambahkan, anggaran dari pusat tersebut bukan seluruhnya untuk penyelenggaraan gelar adat dan budaya. Namun, sebagian besar biayanya untuk peninjauan lapangan ke Desa Lamajang setelah gelaran adat dan budaya itu selesai dilaksanakan. Menurutnya, peninjauan tersebut masih dalam satu rangkaian acara gelar adat dan budaya.

"Kab. Bandung menjadi pilot project pelestarian adat dan budaya melalui Bantuan Langsung Masyarakat. Secara nasional ada 16 kabupaten, dan Kab Bandung salah satunya. Peninjauan setelah gelar adat dan budaya dilakukan untuk melihat perkembangan program Kemendagri tersebut," ujarnya.

Meskipun masih diliputi oleh minimnya anggaran dari pusat, dia mengatakan, pihaknya mengharapkan adanya nilai tambah bagi Kabupaten Bandung dengan adanya penyelenggaraan gelaran tersebut. "Kami lihat saja efek yang mungkin terjadi ke depannya. Gelaran itu bisa mengenalkan Kabupaten Bandung ke daerah-daerah yang ada di Indonesia. Kemudian, kekayaan maupun kesenian Kabupaten Bandung pun bisa terlihat oleh yang lain," ujarnya.

Dia menambahkan, gelaran tersebut diharapkan tidak saja berorientasi kepada pengenalan produk-produk budaya saja, namun juga meningkatkan nilai-nilai tradisi suatu daerah kepada masyarakat. "Sekarang perkembangan teknologi sudah semakin berkembang, seperti teknologi komunikasi. Anak muda saat ini sudah terbiasa dengan gadget-gadget, sementara kita sendiri memiliki permainan tradisional yang manfaatnya banyak, terutama manfaat dalam bersosialisasi," katanya.

Kepala Bagian Humas, Achmad Kosasih, mengatakan, penyelenggaraan gelaran tersebut diharapkan bisa menumbuhkan simbiosis mutualisme dalam hal adat serta budaya antara peserta yang berpartisipasi. Menurutnya, terdapat sekitar 3.000 tamu undangan yang akan hadir dalam gelaran adat dan budaya tersebut.

Tamu undangan tersebut terdiri dari pihak pemerintah pusat, provinsi, DPRD, Muspida, Muspika, OPD, tokoh masyarakat. Menurutnya, persatuan raja-raja juga direncanakan menghadiri gelaran adat dan budaya yang diselenggarakan di Lapangan Upakarti Kompleks Pemkab Bandung.

Menurutnya, acara itu juga akan diisi oleh pertunjukkan kesenian dari daerah di luar Jabar, seperti dari Kabupaten Lima Kota, Tapanuli, dan Mer Angin. Dari Jabar sendiri, kata dia, akan ada pertunjukkan kesenian dari Majalengka.

"Acara tersebut didanai dari APBD Kab Bandung tahun 2013, dan APBN melalui Ditjen PMD Kementrian Dalam Negeri," ujarnya.

-

Arsip Blog

Recent Posts