Kukar Juga Cinta Batik Nusantara

Tenggarong, Kaltim - Yayasan Kanker Indonesia (YKI) bersama paguyuban Cinta Batik Nusantara Jogjakarta bersama istri dan kerabat Kesultanan Jogjakarta berkunjung ke Kedaton Kutai Kartanegara (Kukar).

Kehadiran rombongan yang terdiri dari perwakilan masing-masing daerah se-Indonesia tersebut disambut langsung Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura H Aji Muhammad Salehoeddin II, Menteri Sekretaris Keraton Dr HAPM Gondo Prawiro, para menteri, kerabat kesultanan dengan prosesi tepung tawar, Kamis (31/10) siang di Kedaton Tenggarong.

Komunikasi cukup akrab terlihat antara Sultan Kutai dengan Ketua Rombongan Cinta Batik Nusantara Prof Dr Ir Murdiati Garjito. Sebagaimana biasanya dalam penyambutan tamu kehormatan, terlebih dahulu para tamu undangan menyaksikan tarian khas kedaton, yakni tari topeng.

Menteri Sekretaris Kedaton HAPM Gondo Prawiro mengucapkan selamat datang atas kunjungan YKI, Paguyuban Cinta Batik Nusantara bersama para istri dan kerabat kesultanan Jogjakarta. “Selamat datang di Kutai Kartanegara. Semoga apa yang menjadi tujuan dalam silaturahmi dapat berjalan baik dan lancar,” sambutnya.

Sedikit gambaran tentang Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. Gondo Prawiro menjelaskan bahwa ditinjau dari sejarah Indonesia kuno, Kerajaan Kutai merupakan kerajaan tertua di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya tujuh buah prasasti yang ditulis di atas yupa (tugu batu) dalam bahasa Sansekerta dengan menggunakan huruf Pallawa. Berdasarkan paleografinya, tulisan tersebut diperkirakan berasal dari abad ke-5 Masehi.

Dari prasasti tersebut dapat diketahui adanya sebuah kerajaan di bawah kepemimpinan Sang Raja Mulawarman, putra Raja Aswawarman, cucu dari Maharaja Kudungga. “Kerajaan yang diperintah oleh Mulawarman ini bernama Kerajaan Kutai Martadipura, dan berlokasi di seberang Kota Muara Kaman,” katanya.

Sementara itu, Ketua Rombongan Prof Dr Ir Murdiati Garjito mengungkapkan rasa gembiranya bisa berkunjung ke Kukar, dalam hal ini ke Kedaton Kutai yang langsung disambut Sultan Kutai. “Saya dan rombongan merasa terhormat dan tersanjung atas sambutan ini,” ujarnya.

Menurut dia kunjungan mereka ke Kukar bertujuan dalam rangka pelestarian batik nusantara, sekaligus bersilaturahmi dengan Kesultanan Kutai. “Batik nusantara (sebagai) warisan budaya saat ini sudah dikenal di dunia milik Indonesia. Dari sebab itulah saya berharap keberadaan batik ini akan semakin dilestarikan dan banyak yang cinta batik nusantara,” katanya.

Dia turut memperkenalkan paguyuban se-Indonesia yang saat ini sudah berjumlah 700 paguyuban, serta ketua YKI Jogjakarta, beserta para pengusaha batik. “Terus terang kami merasa tergerak untuk menggali wawasan tentang batik yang ada di nusantara ini dan sudah dikenal di dunia, termasuk di Kutai Kartanegara,” katanya.

Murdiati menambahkan, kelestarian batik nusantara ini harus terus dipertahankan dan jangan sampai hilang. “Bisa saja dicabut dari pengakuan dunia. Oleh karena itu, mari kita jaga kelestariannya. Saya juga sangat berharap Kesultanan Kutai dapat memelihara kecintaan budaya batik di Kukar,” katanya.

Silaturahmi tersebut diakhiri dengan saling bertukar cendera mata, antara Sultan Kutai H Aji Muhammad Salehuddin II dengan Murdiati Garjito.

-

Arsip Blog

Recent Posts