Promosi Budaya Indonesia di Cina Digalakkan

Beijing, Cina - Wakil Kepala Perwakilan RI di Beijing Wisnu Pratignyo mengatakan promosi seni dan budaya Indonesia di Cina masih perlu digalakkan sehingga pemahaman Cina tentang Indonesia semakin utuh.

"Kedutaan Besar RI di Bejing, dan beberapa Konsulat Jenderal di beberapa kota di Cina, kerap menampilkan seni budaya Indonesia dalam setiap kesempatan," katanya saat menerima delegasi Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar di Beijing, Kamis.

Namun, lanjut Wisnu, itu belum cukup karena keterbatasan sumber daya manusia dan anggaran.

"Kami kerap mengerahkan pelajar dan mahasiswa yang tengah studi di Cina untuk menampilkan seni budaya Indonesia, namun jumlah mereka kan terbatas dengan waktu belajar yang kadang tidak selalu pas dengan jadwal kegiatan kami," katanya.

Padahal, tambah Wisnu, Cina memiliki ragam budaya yang begitu besar dan sangat mendunia, termasuk di Indonesia. "Sedangkan jejak seni dan budaya Indonesia belum banyak dikenal masyarakat Cina," katanya.

"Terkait itu, kerja sama antarperguruan tinggi dan institusi seni Indonesia dan Cina akan sangat bermanfaat untuk lebih mengenalkan seni budaya Indonesia di Cina, apalagi dengan adanya program pertukaran mahasiswa, dosen, pertukaran budaya dan lainnya," ujarnya.

Wakil dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Suko Hardjono mengatakan pihaknya memiliki program rutin "Muhibah Seni" yakni program tetap kementerian bekerja sama dengan lima institut seni dan dua perguruan tinggi guna lebih mempererat hubungan antarkampus dan Indonesia dengan beberapa negara.

"Selama ini Muhibah Seni sudah dilakukan Indonesia ke beberapa negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Thailand, Australia dan Eropa dengan melibatkan lima institusi seni dan dua perguruan tinggi," katanya.

Muhibah seni bertujuan meningkatkan kualitas perguruan tinggi menghadapi persaingan global khususnya di bidang seni budaya, meningkatkan hubungan serta kerja sama perguruan tinggi Indonesia dan mancanegara serta melestarikan menyebarluaskan nilai karya seni budaya Indonesia ke luar negeri, papar Suko.

Sebelumnya Sekjen Pusat ASEAN-Cina Ma Mingqiang mengatakan mayoritas masyarakat Cina belum mengenal Indonesia secara utuh. "Apa saja yang dimiliki Indonesia, potensinya bagaimana, budayanya seperti apa, mayoritas masyarakat Cina belum mengenal baik dan utuh," ujarnya.

Karena itu, Pusat ASEAN-Cina sebagai 'rumah bersama' negara-negara ASEAN dan Cina secara rutin dan bergantian membantu mempromosikan setiap potensi seni budaya, pariwsata, pendidikan, investasi dan perdagangan yang dimiliki masing-masing negara ASEAN, termasuk Indonesia, kepada masyarakat Cina.

"Agar masyarakat Cina, atau pemangku kepentingan lainnya di Cina paham betul potensi dan peluang yang dimiliki negara-negara ASEAN, begitu pun sebaliknya," kata Ma Mingqiang.

-

Arsip Blog

Recent Posts