300 Buku Sastra Diterjemahkan ke Bahasa Jerman

Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membentuk komite untuk menerjemahkan sekitar 300-350 buku sastra ke dalam bahasa Jerman. Buku-buku tersebut akan menjadi pajangan utama Indonesia di stan paviliun dalam Frankfurt Book Fair (FBF) 2015, Jerman. "Butuh penerjemahan yang panjang. Semoga dalam waktu setahun dua bulan ini cukup," kata Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wiendu Nuryanti di Istana Presiden, Rabu, 5 Februari 2014.

Komite Frankfurt Book Fair memilih Indonesia sebagai tamu kehormatan dalam pameran buku yang telah berusia 500 tahun. Indonesia akan mendapat stan khusus seluas 1.500 meter persegi yang luasnya hampir delapan kali lipat peserta biasa. Peserta biasa mendapat jatah stan seluas 200 meter persegi.

Indonesia juga memiliki kesempatan menampilkan diri selama lima hari di ruangan forum melalui diskusi penulis, sesi pembacaan, festival makanan, serta pertunjukan musik, tari, dan film. Rencananya stan paviliun Indonesia akan dibangun dari bambu.

Wiendu menyatakan Sekretaris Jenderal Kemendikbud Ainun Na’I’m telah menandatangani nota kesepahaman dengan Komite FBF Jurgen Boos. Berdasarkan nota tersebut, Kemendikbud membentuk lima komite kerja dalam kepanitiaan yang terdiri dari Komite Buku dan Penerjemahan, Komite Pameran dan Pertunjukkan, Komite Kerja Sama, Komite Acara dan Protokol, serta Komite Promosi dan Publikasi. "Komite sudah bekerja keras untuk mempersiapkan semua," kata dia.

FBF sejak 1976 mengundang tamu kehormatan dalam pameran buku tahunan tersebut. Tamu kehormatan adalah cara penyelenggara mempersilakan industri penerbitan suatu negara sebagai fokus utama. Hingga 2014, sudah ada 25 negara yang berpartisipasi sebagai tamu kehormatan.

Acara ini dihadiri sekitar 7.000 peserta dari 114 negara dan diberitakan oleh 10 ribu media atau jurnalis di dunia. Total pengunjung per tahun selama lima hari pameran mencapai 500 ribu orang yang 60 persen terdiri dari pelaku bisnis dan perdagangan.

-

Arsip Blog

Recent Posts