Budaya Melayu Benteng Akhlak Generasi Muda

Siak Sri Indrapura, Raiu - Budaya melayu sebagai kearifan lokal dan adat istiadat yang diwariskan turun temurun diharapkan menjadi benteng generasi muda dalam menghadapi tantangan globalisasi. Karenanya, perlu menyeimbangkan pola pendidikan umum yang diajarkan di sekolah-sekolah saat ini dengan pendidikan budaya melayu yang sarat dengan nilai-nilai bernafaskan Islam.

Hal tersebut disampaikan Bupati Siak Drs. H. Syamsuar, MSi saat memberikan sambutan pada acara Festival Seni Tradisional tingkat SMP se-Kabupaten Siak yang dipusatkan di SMPN 1 Mempura, Sabtu (12/04/2014).

’’Pembangunan kebudayaan Melayu tidak bisa kita abaikan. Kalau hal ini tidak kita perhatikan akhlak generasi muda kita bisa hancur oleh tantangan globalisasi,’’ jelasnya.

Dikatakannya, Pemerintah Kabupaten Siak telah mempersiapkan grand design pengembangan kebudayaan melayu sebagai acuan arah pembangunan daerah. Sebab menurut Syamsuar, sebagai daerah yang berazam menjadi pusat budaya melayu di Provinsi Riau dan Indonesia, Siak harus punya konsep yang jelas dalam membangun masyarakat budaya termasuk dalam hal pendidikan generasi muda yang tidak bisa dilepaskan dari nafas dan nilai-nilai budaya.

Orang nomor satu di Kabupaten Siak ini juga mengajak seluruh insan pendidik dan pengajar yang turut hadir dalam kesempatan tersebut untuk tidak hanya mengenalkan kebudayaan kepada siswa, namun juga mengajak untuk mendidik siswa peserta didik menghayati nilai-nilai kearifan lokal yang ada didalam budaya.

’’Saya menyambut baik dilaksanakannya kegiatan bernuansa budaya ini. Namun harapan saya, bapak ibu guru juga menanamkan penghayatan nilai kearifan budaya melayu kepada anak-anak kita. Misalnya sastra melayu gurindam dua belas yang sarat dengan tunjuk ajar dan nasehat,’’ kata Syamsuar.

Kehadiran bupati yang membuka secara resmi kegiatan tersebut disambut dengan sejumlah atraksi kesenian lokal oleh para siswa, antara lain kompang dan pencak silat.

Dalam kesempatan itu bupati juga berkesempatan meninjau stand bazar daur ulang siswa sebelum acara dimulai. Festival Seni Tradisional dalam rangka HUT ke 17 SMPN 1 Mempura tersebut ditaja oleh OSIS SMPN 1 Mempura dengan mengandalkan pendanaan mandiri.

Tidak kurang dari 300 siswa tingkat SMP se-Kabupaten siak ambil bagian dalam kegiatan yang memperlombakan 5 cabang perlombaan tersebut, diantaranya lomba penampilan syair gurindam duabelas, lomba tari zapin tradisional, lomba pantun buka pintu, lomba aksara arab melayu, dan lomba kesenian melayu rebana.

-

Arsip Blog

Recent Posts