Kemenparekraf Gelar Kenduri Melayu di Bireuen

Banda Aceh, NAD - Kemeterian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (kemenparekraf) RI menggelar Kenduri Melayu di Bireuen, Rabu 2 April 2014. Kenduri Melayu bertema Membangun Ukhuwah Serumpun Melayu Raya dihelat di halaman Pendopo Bupati Bireuen dalam rangka mendukung Visit Bireuen Year 2018.

Pada kenduri melayu itu para undangan disuguhkan ketan yang dibungkus daun pisang dan makanan serta lauk yang juga dipaket dengan daun pisang. Para undangan turut dihibur Rafly Kande yang menampilkan musik etnik sebagai bagian dari Melodi Melayu Raya pada acara itu.

Dirjen Pemasaran Kemenparekraf RI, Esthy Reko Astuty mengatakan Indonesia memiliki kekuatan pariwisata yang didukung dengan adanya wisata alam, seni dan budaya di berbagai daerah. Potensi itu terus dikembangkan melalui berbagai program pemerintah.

"Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi merupakan tanggungjawab bersama dengan pemerintah daerah dan masyarakat, sebab bidang pariwisata sangat berperan dalam peningkatan perekonomian masyarakat,” katanya.

Esthy mengatakan pemerintah menargetkan 251 juta wisatawan nusantara dan mancanegara pada tahun 2014. Menurutnya dengan hadirnya berbagai sasaran kunjungan wisata domestik sangat mendukung upaya pemerintah mengembangkan bidang pariwisata.

"Dari jumlah itu ditargetkan wisatawan mancanegara mencapai 9 juta pada tahun 2014. Kegiatan Kenduri Melayu ini dan kegiatan lainnya yang digelar di berbagai daerah itu selaras dengan tujuan pemerintah untuk mendukung pengembangan bidang pariwisata,” katanya.

Wakil Bupati Bireuen Ir Mukhtar M.Si mengatakan kegiatan Kenduri Melayu yang dikemas dengan musik etnik tersebut sangat selaras dengan program pariwisata Kabupaten Bireuen menuju Visit Bireuen Year 2018. Dia berharap kegiatan serupa terus dilaksanakan di lain waktu.

”Semoga dengan acara ini dapat menjadi pendorong kesuksesan Visit Bireuen Year 2018, sebab Bireuen memiliki sejumlah potensi seperti situs sejarah dan lokasi wisata lainnya yang sangat potensi sebagai lokasi wisata,” katanya.

Di sisi lain, Mukhtar mengatakan peran Kabupaten Bireuen sangat berjasa bagi Indonesia. Sebab pada tahun 1948, Soekarno sebagai presiden RI sempat memimpin Indonesia dari Bireuen selama sepekan. Soekarno menginap di Pendopo Bireuen yang masih dilestarikan keasliannya.

Kenduri Melayu dihadiri pejabat unsur Kominda Bireuen, anggota DPR RI Muslim SHI MM, tokoh masyarakat, keuchik (kepala desa) dan ratusan undangan lainnya. Para undangan terkesima dengan penampilan Rafli Kande yang melantunkan sejumlah tembangnya.

-

Arsip Blog

Recent Posts