Tari Remo Hip Hop, Upaya Surabaya Jadi Kota Budaya

Surabaya, Jatim - Wali Kota Tri Rismaharini berusaha menjadikan Kota Surabaya sebagai Kota Budaya. Berbagai terobosan untuk membangkitkan kembali nilai luhur serta peran aktif dari generasi muda terus digalakkan.

"Kita berusaha melangkah menjadi Kota Budaya," kata Risma saat memberikan sambutan dalam Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah Bidang Kebudayaan di Hotel JW Marriot Surabaya, Rabu (2/4/2014).

Langkah yang dilakukan Risma untuk menjadikan Surabaya sebagai salah satu Kota Budaya diantaranya, menghidupkan budaya tradisional Indonesia khususnya Jawa Timur dengan menggabungkan budaya modern untuk menarik generasi muda.

"Saya juga mencoba kolaborasikan tari remo dengan tari hip hop sehingga anak anak muda yang awalnya enggan menari tradisional. Ketika saya coba kolaborasikan mereka akhirnya mau. Termasuk musik keroncong yang awalnya kita semua kenal musiknya orang tua, di Surabaya tiu saya berusaha mengikisnya dan sekarang anak anak muda yang menyanyikannya karena bukan lagu lama yang dinyanyikan tapi semua lagu sekarang," ungkap dia.

Tak hanya itu, lanjut Risma, pihaknya juga menjadikan bangunan lama sebagai gedung cagar budaya dengan memberikan insentif 50 persen bagi pemilik gedung yang kita jadikan bangunan cagar budaya.

"Dampaknya warga mau merawat dan mempertahankan gedung bersejarah yang dulunya kumuh dan kotor. Bahkan jika pemilik gedung ingin membetulkan kita gratiskan IMB nya," ujar Risma yang disambut tepuk tangan peserta rakor.

Risma juga mengaku berusaha mempertahankan kampung cagar budaya atau perkampungan yang bangunan rumahnya berasitektur eropa, cina dan eropa dengan memberikan nama kawasan tersebut sesuai dengan gaya arsitektur rumah.

"Kita punya kawasan eropa di Jalan Karet, Kampung Maspati. Ada juga kampung pecinan di Jalan Panggung serta ada juga kampung Arab di kawasan wisata religi Sunan Ampel," beber lulusan ITS jurusan arsitektur sambil menunjuk layar screen.

Upaya ini mendapat apresiasi dari Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud yang menganggap Risma sebagai pemimpin daerah yang berhasil mengangkat kembali budaya tradisional.

"Kalau seandainya walikota semua seperti ini bener benar Indonesia berbudaya," tutur Sekertaris Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Nono Adya.

Nono juga kagum dengan upaya yang dilakukan Risma dengan nilai budaya yang sudah luntur berusaha diangkat kembali dengan mengkolaborasikan dengan budaya modern tanpa menghilangkan nilai budaya tradisional sehingga mampu mengajak generasi muda berpartisipasi.

"Ini bukan main, Bu Risma mencoba untuk mengembalikan nilai nilai luhur yang pernah dipunyai. Kawasan hampir punah dibangkitkan kembali ini bukan main dan mudah mudahan apa yang dirintis oleh Bu Risma menjadi realita yang ada dan menjadi motivasi bagi kota kota lain," imbuh Nono.

-

Arsip Blog

Recent Posts