Disdik Kaltim Helat Festival Seni Pelajar

Samarinda, Kaltim - Sebanyak 1.264 siswa di Kaltim mengikuti Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) serta Lomba Cipta Seni Pelajar (LCSP). Mereka terdiri dari 270 peserta SD, 600 peserta SMP dan SMA, 320 peserta SMK, serta 78 peserta SMALB. Agenda rutin Dinas Pendidikan (Disdik) Kaltim ini berlangsung sejak 29 April dan berakhir kemarin (2/5).

Kepala Disdik Kaltim Musyahrim melalui Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Disdik Kaltim Simon secara resmi menutup kegiatan yang digelar di Hotel Grand Sawit, Samarinda itu. Dia juga menyerahkan hadiah kepada pemenang. Selain sertifikat, setiap pemenang mendapat hadiah pembinaan plus beasiswa. Simon mengatakan, para jawara akan mewakili Kaltim dan bertarung di level nasional. Untuk level bergengsi tersebut akan dihelat di Semarang, Jawa Tengah, pada Juni mendatang. Jelas, persiapan tak lebih dari satu bulan. Makanya, Simon meminta kepada pelatih dan pendamping untuk mengawasi serta meningkatkan pembinaan kepada peserta. Sebab, lawan di level nasional terbilang tak mudah. “Juara pertama dari Kaltim belum tentu sama dengan yang terbaik dari Jakarta,” tegasnya.

Namun begitu lanjut Simon, wakil Kaltim diminta tak patah arang. Mereka diminta terus menjaga semangat dengan giat berlatih. “Yang penting, kalian pulang nanti membawa medali ke Kaltim,” pesannya kepada para pemenang. Kegiatan ini dibuka Kepala Dinas Pendidikan Kaltim Musyahrim, Rabu (30/4) lalu. “FLS2N ini dimaksudkan untuk menggali dan melestarikan budaya daerah yang tersebar di kabupaten/kota, membina dan meningkatkan kreativitas siswa, menanamkan apresiasi seni dan sastra serta mengembangkan sikap kompetitif dalam diri siswa,” ungkap Musyahrim dalam sambutannya.

Yang dilombakan untuk jenjang SMP sebanyak 11 cabang. Yakni vokal grup, kreativitas seni tari, musik tradisional, MTQ, cipta cerpen, story telling, menyanyi solo, seni lukis, desain motif batik, cipta lagu dan lomba cipta puisi. Sedangkan untuk SMA ada 8 cabang seni yang dilombakan. Yakni seni drama, film pendek, baca puisi, desain poster, cipta puisi, tari berpasangan, menyanyi solo dan seni kriya. “Melalui kegiatan ini kita memupuk rasa cinta anak terhadap kebudayaan daerah,” ucap Musyahrim.

-

Arsip Blog

Recent Posts