Festival Seni Budaya dan Launching Pencak Silat ke UNESCO

Jakarta - Hari Rabu (13/8) siang, Menpora Roy Suryo didampingi Anggota Komisi X DPR RI Nurul Qomar, Sesmenpora Alfitra Salamm, Deputi Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Gatot S Dewa Broto, Staf Ahli Bidang Olahraga Tunas Dwidharto membuka Gebyar Seni Budaya Indonesia dan Festival Olahraga Beladiri Tradisional Indonesia 2014 sekaligus Launching Pencak Silat menuju UNESCO di kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta.

Dalam sambutannya Menpora menegaskan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan seni dan Budaya Nusantara agar tidak diklaim oleh negara lain. “Kita harus bersama-sama memperjuangkan agar Pencak Silat menuju UNESCO dan Olimpiade bisa terlaksana,” katanya.

Menurut penelitian, kata Menpora, Pencak Silat telah ada di Indonesia jauh sebelum abad ke-7 Masehi, terbukti pada relief peninggalan di beberapa candi di Indonesia menggambarkan gerakan-gerakan pencak silat seperti kuda-kuda dan gerakan menendang. “Tidak kalah pentingnya seni dan budaya seperti Reyog Ponorogo jangan sampai orang luar negeri tahu bahwa itu adalah budaya milik negara lain selain Indonesia. Menyongsong Indonesia selaku tuan rumah ASEAN Games ke-18 tahun 2018 kita harus berjuang agar Pencak Silat dapat dipertandingkan pada even internasional meskipun itu bukanlah hal yang mudah,” kata Roy Suryo.

“Nantinya jalur kita ke UNESCO akan kita awali pada bulan September 2014 mendatang melalui warisan budaya tak benda. UNESCO tiap tahun menerima pendaftaran untuk warisan budaya benda dan tak benda yang diusulkan, selain pencak silat yang akan kita luruskan kembali agar terkenal asli dari Indonesia meskipun tidak mudah karena harus disetujui oleh lebih dari 48 negara di dunia agar dapat dipertandingkan di Olimpiade kita nantinya juga mengusulkan Taman Mini Indonesia Indah dan beberapa tarian dari Bali sebagai warisan budaya,” tambahnya.

Menpora secara khusus mengundang masyarakat menyaksikan pagelaran wayang kulit dalang Ki Manteb Sudarsono nanti pada 16 Agustus 2014 mendatang di Halaman Kantor Kemenpora untuk menyambut Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia yang ke-69 pada 17 Agustus 2014 serta upaya apresiasi serta melestarikan keanekaragaman seni budaya nusantara agar tidak diakusisi oleh negara lain dengan mengangkat tema Melalui Festival Olahraga Beladiri Tradisional Indonesia Tahun 2014 Kita Lestarikan Budaya Bangsa, Satukan Perbedaan Dalam Kebersamaan.

Sebelumnya Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Faisal Abdullah selaku pelaksana kegiatan mengatakan Gebyar Seni dan Budaya Indonesia dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan festival dalang pemuda, lomba musik etnik nusantara, lomba treatrikal dan pantomim, lomba cipta dan lagu mars pemuda, lomba karya karikatur kartun dengan jumlah peserta 260 orang dari seluruh provinsi di Indonesia. Festival beladiri tradisional ini diikuti 130 peserta dari seluruh provinsi di Indonesia.

“Acara ini bertujuan menggali olahraga tradisional sekaligus memberi dukungan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam rangka Launching Pencak Silat menuju UNESCO dan Olimpiade sebagai warisan asli budaya bangsa,” katanya.

Faisal Abdullah juga menjelaskan bahwa dewan juri dari lomba ini terdiri dari para profesional dengan penetapan pemenang dari Juara I hingga Harapan III, sementara itu untuk beladiri tradisional akan mengambil 10 penampil terbaik. Pada acara pembukaan ini dihadiri Pejabat Eselon I,II,III dan IV, Staf Ahli dan Staf Khusus Kementerian Pemuda dan Olahraga, perwakilan Dirjen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dirjen Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

-

Arsip Blog

Recent Posts