Harmoni Suara Kolintang dalam Musikal Perantau Minahasa

Jakarta - Harmoni suara kolintang mengiringi musikal tentang perantau Minahasa dalam pertunjukan "The Sound of Harmony - Sanggar Bapontar" di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Sabtu.

Musikal berjudul "Pele Jalanku" (Tutup Jalanku) itu bercerita tentang kesulitan hidup di Minahasa masa lampau yang memaksa seorang anak merantau ke Jakarta, meninggalkan orangtua yang berusaha menghalangi, demi kehidupan yang lebih baik.

Para penikmat seni dan komunitas Minahasa di Jakarta larut dalam harmoni suara kolintang yang mengiringi drama musikal tersebut.

Sebanyak 45 orang ikut memainkan kolintang, alat musik pukul berupa bilah-bilah kayu yang disusun berderet dan dipasang pada bak kayu. Mereka membawakan beberapa lagu, di antaranya "Indonesia Raya", "Kota Manado" dan "Winter Games".

"Bangga rasanya kami hadir serta mempersembahkan sebuah pertunjukan yang memadukan kolintang dengan sebuah drama tentang kehidupan perantau Minahasa. Kami harap pertunjukan ini dapat diapresiasi

para pengunjung galeri ini," kata Pemilik Sanggar Bapontar, Beiby Sumanti.

Dia berharap pertunjukan itu juga bisa menjadi ajang untuk membawa kembali kolintang dan kesenian tradisional khas Sulawesi ke ruang publik yang lebih luas dan selanjutnya mendorong pelestarian seni tradisional tersebut.

Direktur Program Bakti Budaya Djarum Fondation, Renitasari Adrian, mengatakan pertunjukan itu membantu penonton memahami kolintang dan kehidupan Minahasa di masa lampau.

"Pertunjukan ini memadukan alat musik tradisional dengan sebuah pertunjukan drama musikal. Ini harus diberikan apresiasi," katanya.

-

Arsip Blog

Recent Posts