Jatim akan Ekspor Rawon, SBY Minta Dikirim Satu Mangkok ke Cikeas

Surabaya, Jatim - Jawa Timur mempunyai segudang masakan khas. Salah satunya rawon. Sangking terkenalnya masakan berkuah hitam ini, Gubernur Jatim Soekarwo berencana mengekspor rawon ke Belanda.

Tetntu saja, pernyataan orang nomor satu di Jatim ini cukup lucu, unik, dan mungkin bikin dahi mengernyit.

Namun pernyataan pria yang biasa disapa Pakde Karwo itu tak main-main. Bahkan keinginan Pakde Karwo itu disampaikan langsung ke Presiden SBY dalam video conference tentang kemajuan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

"Selain melaporkan tentang 19 proyek program MP3EI, pak presiden. Dengan packaging yang tepat, kami juga akan melakukan ekspor rawon, gule, dan asem-asem," kata Soekarwo di Terminal Teluk Lamong, Jumat (5/9/2014).

Laporan Soekarwo itu tentu saja membuat hadirin tertawa. Namun laporan itu juga ditanggapi Presiden SBY. "Pakde, sebelum diekspor, kirim satu mangkok rawon ke Cikeas. Saya mau pensiun, jadi saya mau menikmati rawon," ujar SBY sambil tersenyum.

Jawaban SBY membuat hadirin juga tergelak, termasuk Menteri Perekonomian Chairul Tanjung dan Wakil Presiden Boediono yang mendampingi Presiden SBY.

Seusai acara, Soekarwo menjelaskan bahwa ekspor makanan tersebut tak main-main. Dia akan menaikkan kelas makanan khas Jawa Timur ini ke mata dunia.

"Buktinya kami sudah ekspor krupuk sayur ke New Zealand, enam kontainer banyaknya setiap ekspor," ujar Soekarwo.

Selain rawon, gule, dan asem-asem, pihaknya juga akan mengekspor rendang khas Jatim. Berbeda dengan rendang ala Padang, rendang khas Jatim ini tidak terlalu banyak santannya.

Untuk tujuan ekspor masakan ini, Soekarwo mnenyebut bahwa Belanda mungkin akan menjadi salah satu tujuan ekspor. Di Belanda, banyak orang yang menggemari masakan Indonesia.

"Apalagi orang-orang tua, mereka pasti kangen dengan masakan Indonesia," jelas pria yang akrab disapa pakde ini.

Soekarwo menjelaskan, kemasan masakan yang akan diekspornya ini mirip dengan bumbu pada mi instan. Kemasan tersebut akan tertutup rapat. Untuk memasaknya pun mudah, kemasan tersebut tinggal dibuka dan dimasak di atas air panas.

"Ekspornya bulan depan. Saat ini masih pengujian, rasanya masih kebanyakan (bumbu) Keningar," pungkas Soekarwo.

-

Arsip Blog

Recent Posts