Yogyakarta Diusulkan menjadi Kota Batik Dunia

Bantul, DIY - Dewan Kerajinan Nasional Daerah Istimewa Yogyakarta mengusulkan Kota Yogyakarta untuk menjadi Kota Batik Dunia. "Kita (Yogyakarta) bersaing dengan enam negara di Asia Pasifik, tapi saya tidak hafal negara mana saja," kata Direktur Eksekutif Dewan Kerajinan Nasional DIY, Roni Guritno usai mendampingi tim dari Dewan Kerajinan Dunia meninjau sentra batik Giriloyo, Imogiri, Kabupaten Bantul, Minggu (24/8/2014).

Menurut Roni, Dekranasda DIY mengusulkan batik sebagai ikon kerajinan Kota Yogyakarta karena berbagai pertimbangan, di antaranya batik sebagai salah satu warisan dunia yang telah diakui Unesco.

"Selain itu, pusat kerajinan batik di Indonesia terpusat di Yogyakarta. Yogyakarta lengkap, baik dari sisi sejarah, seni, hingga perajin batik yang memiliki nilai ekonomi," kata Roni Guritno.

Roni memaparkan, pihaknya berharap dalam tinjauan dewan kerajinan dunia ke salah satu sentra batik ini dapat membawa Yogyakarta sebagai pemenang, karena banyak hal yang dapat diperoleh manfaatnya terutama bidang ekonomi.

Sebab, dewan kerajinan dunia akan mempublikasikan kota batik ke berbagai belahan dunia, sehingga masyarakat dunia akan semakin mengenal Yogyakarta dan sekitarnya dengan batik khasnya. "Dewan ini memang fokus ke kerajinan khas, makanya batik yang kami maksud adalah batik tulis, dan di sentra batik Giriloyo produknya sudah sangat dikenal masyarakat luas," katanya.

Peninjauan dewan kerajinan dunia ini, lanjut Roni, sebagai bagian dari proses penilaian ajang kompetisi yang diselenggarakan dewan kerajinan dunia yang berpusat di Beijing, Tiongkok.

Yogyakarta yang mewakili Indonesia berhasil masuk dalam nominasi enam besar dunia, yang pada kesempatan ini tim melihat langsung proses pembuatan batik dan berbagai tahapannya sebagai referensi penilaian.

-

Arsip Blog

Recent Posts