Lestarikan Budaya, Masyarakat Grobogan Belajar Membatik

Grobogan, Jawa Tengah - Hari ini bertepatan dengan hari batik nasional. Indonesia patut berbangga hati karena miliki kain nusantara yang sudah mendunia. Banyak cara untuk tetap melestarikan kain batik, salah satunya belajar membatik.

Seperti puluhan ibu-ibu Desa Krangganharjo, Grobogan, yang memanfaatkan kekosongan hari untuk belajar membatik motif khas Grobogan. Meskipun baru berjumlah 12 orang, namun tak menyurutkan semangat mereka untuk terus belajar membatik.

“Ibu-ibu yang rata-rata berusia separuh baya ini baru sebulan belajar membatik, untuk satu orang mampu membuat dua kain batik dalam waktu satu minggu,” ungkap Ketua Kelompok, Partini di Grobogan, Jawa Tengah, Kamis (2/9/2014).

Menurut Partini, seluruh batik yang sudah selesai dibuat terlebih dahulu baru diperkenalkan kepada warga sekitar. Meski sedikit sudah ada hasil, namun warga mengaku kebingungan untuk pemasaran batik yang sudah jadi tersebut.

Harga yang dipasarkan untuk satu kain berukuran dua meter mencapai Rp120 ribu. Kesulitan yang dialami selama latihan membatik adalah dalam cara mencanting atau membuat motif dengan menggunakan malam yanh sudah didihkan dengan anglo.

“Pembuatannya harus ekstra hati-hati agar bisa lurus dengan pola yang sudah dibuat. Sebelum mencanting, terlebih dahulu harus membuat pola motif batik yang diinginkan. Usai mencanting kemudian dilanjutkan dengan memberikan warna. Dalam motif ini, ibu-ibu lebih tertarik dengan membuat pola yang sesuai dengan cirri khas kota Porwidadi seperti motif jagung, kala dan daun jagung,” bebernya.

Selain untuk mengasah ketrampilan, latihan ini juga bertujuan untuk melestarikan budaya khas Grobogan yang kian punah.

-

Arsip Blog

Recent Posts