Pawai Tutup Festival Budaya Kotagede 2014

Yogyakarta - Festival Budaya Kotagede (FBeKa) 2014 hadir dengan warna pawai yang baru. Festival yang telah berjalan tiga tahun ini turut menghadirkan fashion show on the street saat penutupan Minggu sore kemarin (12/10). Pawai budaya ini sekaligus menutup serangkaian FBeKa 2014 yang telah berlangsung sejak Jumat lalu (10/10). Kepala Dinas Kebudayaan DIJ GBPH Yudhaningrat menyambut positif arak-arakan alegoris kebudayaan Kotagede. Pawai ini, menurutnya, tidak hanya arak-arakan biasa. Ini karena unsur kekayaan dan sejarah budaya Kotagede turut dihadirkan.

“Tentunya ini dapat melihat sejarah kerajaan Mataram Kotagede. Melihat kejayaan dan juga hasil karya zaman pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo dalam sejarah masa lalu,” ungkap adik Raja Kraton Jogjakarta Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X ini. Dirinya juga mengungkapkan kesadaran masyarakat Kotagede dalam melestarikan nilai-nilai sejarah budaya tinggi. Ini terlihat dari pawai yang dilakukan mampu mengangkat kearifan Kotagede. Kearifan ini tidak hanya terwujud dalam manuskrip kuno, namun diadaptasi menjadi pawai yang menarik. Di sisi lain pengemasan ini dapat menjadi sebuah nilai wisata. Dengan adanya usaha pelestarian dan pengembangan, maka menjadi nilai lebih bagi Kotagede

Terlebih Kotagede termasuk cikal bakal berdirinya Jogjakarta. “Jika berhasil mengangkat nilai pusaka, berarti berhasil menemukan akar spiritual dan jati diri karakter. Sehingga tidak perlu khawatir lagi menghadapi era komputer yang dapat men-desak nilai budaya,” ungkap Gusti Yudha.Sementara itu Ketua Forum Joglo Kotagede Jogjakarta Suryantoro mengatakan, pengembangan terus dilakukan. Evaluasi terus dilakukan selama tiga tahun penyelenggaraan FBeKa dari berbagai aspek.

Penggalian potensi Kotagede tidak hanya terpatri pada seni dan budaya. Berbagai nilai lain seperti hubungan kemasyarakat, potensi ekonomi hingga ragam kuliner turut diangkat. Tentunya selain menjadi promo, diharapkan juga berimbas pada kesejahteraan warga Kotagede.

“Penyelenggaran tahun ini ada beberapa kegiatan dari workshop budaya, lomba budaya kemudian pentas kesenian di masing-masing kelurahan. Terhitung ada tiga kelurahan wilayah Kota Jogja dan dua kelurahan Kabupaten Bantul,” kata Suryantoro. FBeKa 2014 digelar oleh Forum Joglo bersama Organisasi Pengelola Kawasan Pusaka (OPKP) Kotagede didukung Dinas Pariwisata dan Dinas Kebudayaan DIJ. Juga oleh Disbudpar Kota Jogja dan Disbudpar Kabupaten Bantul. Perancang mode Lia Mustofa bersama kelompok desainer klamb turut ambil bagian dalam pawai penutupan tahun ini. Menampil-kan peragaan busana Jawa modifikasi di Jalan Kemasan (eks gedung Tuta).

-

Arsip Blog

Recent Posts